Apem Kesesi Segera Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

- Pewarta

Sabtu, 31 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAJEN (Kontroversi news)
Apem Kesesi Kabupaten Pekalongan akan segera ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Winaryo, S.Pd, M.Pd, saat diwawancara di ruang kerjanya, Jum’at (30/08/204) menjelaskan bahwa kudapan apem kesesi yang sudah diusulkan sebagai warisan budaya tak benda, lolos dalam sidang penetapan warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud Ristek, pada 21 Agustus 2024 lalu. “Sidang berlangsung selama 2 jam dan Alhamdulillah apem kesesi lolos dan akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” ujar Winaryo.
Dikatakannya, penetapan Warisan Budaya Tak Benda dijadwalkan pada Desember mendatang dan Kepala Daerah akan diundang untuk menerima plakat.
Dijelaskan, Apem Kesesi merupakan salah satu kudapan atau kuliner dari Dukuh Bantul, Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Bahan baku pembuatan apem dari tepung beras dan gula aren atau gula Jawa/gula merah. Adonan cetak di atas daun pisang yang dibentuk lingkaran, kemudian dikukus dengan dandang khusus. Apem kesesi memiliki rasa yang legit.
Lebih lanjut Winaryo mengatakan, dengan penetapan Apem Kesesi sebagai WBTb nantinya akan diakui mutlak sebagai kuliner yang mengandung budaya dari Kabupaten Pekalongan. Untuk menjaga kelestarian kudapan khas tersebut, saat ini sudah terbentuk paguyuban yang mewadahi industri rumahan Apem Kesesi.
Mengenai sejarahnya, apem Kesesi, kata Winarsyo, sudah ada sejak sekitar tahun 1960an, yang disajikan dalam Khaul Mbah Kiai Gendon, sehingga Apem Kesesi sudah disajikan sebagai kudapan selama sekitar 64 tahun, hingga saat ini.
Untuk melestarikan sebagai WBTb, pihaknya berharap apem Kesesi dapat disajikan dalam jamuan makan di setiap kegiatan yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Sebelum apem Kesesi, Pertunjukan Seni Sintren Kabupaten Pekalongan telah lebih dulu diakui dan ditetapkan sebagai WBTb oleh Kemendikbud RI, pada tahun 2019 silam.
Kesenian sintren merupakan kisah romantisme asmara antara Sulasih (Putri Ki Ageng Sentanu) dan Sulamjono (Putra Joko Bau) yang terhalang restu orang tua.
Pada tahun 2025 nanti, Pemkab Pekalongan akan mengusulkan 2 kesenian khas Kota Santri sebagai WATb, yaitu Gendukan dan Langkah Telu yang merupakan kesenian tradisional dari Desa Karanganyar, Kecamatan Tirto. ( Dewi )

Berita Terkait

Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona
QJMotor masih fokus pasarkan motor konvensional di Indonesia
KKP: PPN Palabuhanratu Beroperasi Optimal Pasca Banjir Bandang
Gerai “Kang Kaos Polos “Diserbu Masyarakat Kuningan Kaum Milenial
Pelni Medan Prediksi Puncak Penumpang Turun di Belawan pada 26 Maret
Wadirut Bulog Minta Petani Jaga Kualitas Gabah Agar Pengolahan Cepat
Wamendag Minta Pelaku Usaha Distribusikan Bahan Pokok Sesuai Ketentuan
Bank Sumut Bagikan Dividen Tunai 85 persen Kepada Pemegang Saham

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 13:37

Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona

Rabu, 26 Maret 2025 - 08:24

QJMotor masih fokus pasarkan motor konvensional di Indonesia

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:19

KKP: PPN Palabuhanratu Beroperasi Optimal Pasca Banjir Bandang

Minggu, 23 Maret 2025 - 16:49

Gerai “Kang Kaos Polos “Diserbu Masyarakat Kuningan Kaum Milenial

Minggu, 23 Maret 2025 - 07:18

Pelni Medan Prediksi Puncak Penumpang Turun di Belawan pada 26 Maret

Berita Terbaru

NUSANTARA

Tradisi “Katto Bokko” tak lekang zaman

Selasa, 1 Apr 2025 - 16:01

EKONOMI

Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona

Senin, 31 Mar 2025 - 13:37