“NGERIIIIII…!” Warga Miskin Ekstrem di Kuningan Hidup Hanya Mengandalkan Bantuan Tetangga

- Pewarta

Minggu, 19 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews.com | Sungguh ngeriiii…! Masih ada warga di Kabupaten Kuningan yang hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Seorang warga miskin ekstrem di RT 15, Dusun 3, Desa Walaharcageur, Kecamatan Luragung, bernama Ibu Ita Rosita, bersama anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, terpaksa bertahan hidup hanya dari belas kasih dan bantuan para tetangga.

Kondisi rumah Ibu Ita sangat memprihatinkan — rusak, kumuh, dan jauh dari kata layak huni. Untuk sekadar makan pun, mereka harus mengandalkan uluran tangan warga sekitar.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi Ibu Ita dan anaknya. Sejak suaminya meninggal, hidup mereka makin sulit. Untuk makan saja susah. Kami para tetangga hanya bisa membantu sebisanya,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya, Minggu (19/10/2025).

Ketika dikonfirmasi, pihak pemerintah desa menyebut bahwa Ibu Ita sudah menerima BLT Dana Desa, namun bantuan PKH dan BPNT masih dalam proses pengajuan.

“BLT DD sudah dapat, untuk PKH dan BPNT baru diajukan. Mudah-mudahan segera terealisasi,” kata Lurah setempat.

Menanggapi kondisi miris tersebut, Ketua Barak FKGOL Kuningan, Bung Nana Rusdiana, S.IP, angkat bicara dan memberikan kritik keras terhadap pemerintah daerah.

“Sungguh memalukan dan miris. Di tengah Kuningan yang baru saja berpesta pora merayakan Hari Jadi, masih ada warga yang untuk makan pun susah. Ini jadi tamparan keras bagi semua pihak,” tegas Nana di Sekretariat FKGOL.

Ia menambahkan, kondisi ini menjadi cerminan nyata bahwa masih banyak warga Kuningan yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, bertolak belakang dengan jargon pembangunan daerah.

“Program Kuningan Melesaaat jangan sampai berubah jadi Kuningan Meleseeeet! Pemerintah harus segera gerak cepat. Keluarga seperti Ibu Ita layak mendapat perhatian serius, dari tingkat desa hingga pusat,” ujarnya.

FKGOL menegaskan akan terus mengawal dan memperjuangkan keadilan bagi rakyat kecil.

“Kami tidak akan diam. Selama ketidakadilan masih berdiri, suara perlawanan tidak akan pernah berhenti,” pungkas Nana Rusdiana. ***

Berita Terkait

Miskomunikasi Antara Pihak SPPG dan SMPN 1 Kramatmulya Terkait Isu “MBG Kurang Diganti Uang”
Pemkot Cirebon Konsisten Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat GPM
SPPG Diduga Nakal, Program Makan Bergizi Gratis di Kuningan Diganti Uang Rp2.500
FK-GOL : Transparansi Hasil Uji Lab Keracunan Makan MBG Dipertanyakan
Pemkot Cirebon Siap Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Tegaskan Komitmen Jaga Kualitas dan Keamanan Pangan
Dana BOS 2023–2024 Disorot, PGRI Kabupaten Bandung Ingatkan Kepala Sekolah Waspada
Geo Dipa Energi Dukung Pendidikan Kesetaraan, PKBM Al-Firdaus Gelar Wisuda Warga Belajar
Pemkot Cirebon Dukung Percepatan Implementasi Manajemen Talenta ASN

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:53

“NGERIIIIII…!” Warga Miskin Ekstrem di Kuningan Hidup Hanya Mengandalkan Bantuan Tetangga

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:25

Pemkot Cirebon Konsisten Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat GPM

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:23

SPPG Diduga Nakal, Program Makan Bergizi Gratis di Kuningan Diganti Uang Rp2.500

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:41

FK-GOL : Transparansi Hasil Uji Lab Keracunan Makan MBG Dipertanyakan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:22

Pemkot Cirebon Siap Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Tegaskan Komitmen Jaga Kualitas dan Keamanan Pangan

Berita Terbaru