Kuningan (Kontroversinews).-Masyarakat Kuningan baru-baru ini dibuat heboh atas dugaan perbuatan pelecehan seksual yang di lakukan oleh Kepala sekolah di salah satu wilayah Kuningan timur berinisial W. Beliau pun menjabat sebagai ketua K3s di wilayah sekitaran cihirup, gugus bagian Timur Utara kecamatan Ciawigebang.
Kepada Awak media Perempuan cantik berinisial NR, bukan nama sebenarnya menuturkan ” pak WS menghubungi saya untuk janjian depan Alfamart Kojengkang dan mengajak “bersantai” di warung makan MH di daerah Cihideung girang.
Tepatnya pada tanggal 7 April 2025 pukul 14.00 wib saya dijemput pak W di depan Indomaret Kojengkang, dengan menggunakan sepeda motor Vario putih dan langsung menuju warung MH di Cihideung. Namun Pak W masuk ke warung tersebut melalui pintu samping warung dan ternyata warung tersebut dibelakangnya ada beberapa kamar kosong yang sengaja disewakan oleh pemilik warung. Awalnya saya gak curiga karena mau diajak makan tetapi setelah sampai tempat yang dituju malah masuk parkiran belakang dan Saya disuruh masuk ke salah satu kamar kedua dari pintu belakang. beberapa saat kemudian saya tidak menyangka pak W berani mengajak Hubungan intim dengan langsung membuka baju nya dan memaksa saya membuka baju,” tutur NR.
” Saya dipaksa melayani pak Guru tersebut tapi saya tetap tidak mau dan menangis juga mengatakan saya sedang datang bulan,” ungkap NR lebih lanjut.
“saya pun merengek minta pulang sampai akhirnya pak Guru mengajak meninggalkan tempat tersebut tanpa sepatah kata pun, tetapi saya di turunkan di tengah jalan karena tidak menuruti kemauan pak Guru W dengan alasan ada acara buru-buru bersama istri” pungkas NR.
Tidak disangka, NR mengira hanya diajak makan tapi berujung mengajak “ngamar” di warung MH setelah membayar uang sewa kepada pemilik warung ,WS tersebut mengajak NR berhubungan intim tapi NR menolak karena sedang datang bulan. Namun W tetap memaksa dan NR merengek mengajak pulang akhir nya dengan sewot W pun pulang kembali. Dan NR pun diturunkan di tengah jalan karena tidak mau memenuhi hasrat nya.
Ketika dikonfirmasi kepala sekolah W tidak mau merespon sama sekali, padahal dalam chat konfirmasi WhatsApp tersebut tertandakan pesan konfirmasi awak media sudah terkirim dan sudah terbaca. Sampai berita ini di tayangkan W selaku Kepala Sekolah tidak merespon nya dan terkesan bungkam.
Sungguh perbuatan yang sangat memalukan bagi dunia pendidikan apa yang dilakukan Guru W yang juga merupakan salah satu ketua K3s di wilayah nya. Lantas apa tindakan yang akan di ambil oleh pihak terkait mengenai hal ini. Wallahualam. (M)