Perusakan Makam oleh Anak SD di Solo, PP Muhammadiyah Minta Tak Perlu Ditanggapi Berlebihan

- Pewarta

Rabu, 23 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi perusakan makam. (Foto: murianews.com)

Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi perusakan makam. (Foto: murianews.com)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyatakan, tidak perlu menanggapi berlebihan kasus perusakan makam nasrani di Solo. Sebab pelaku masih anak-anak alias masih bocah, bisa jadi hal itu hanyalah tindakan spontan.

“Karena mereka masih anak-anak, sebaiknya pakai pendekatan pembinaan, bukan pendekatan hukum,” ujar Mu’ti.

Sementara untuk lembaga pendidikan tempat anak-anak belajar tersebut yang diduga tidak ada izinnya, Mu’ti menjelaskan, semua lembaga pendidikan apapun bentuknya harus mendapat izin dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

“Kalau ada lembaga pendidikan yang tidak berizin, bisa dimaknai sebagai indikasi pemerintah daerah tidak memperhatikan pendidikan. Solusinya, lembaga pendidikan itu harus mengajukan izin dan mengikuti standar pendidikan yang ditetapkan pemerintah,” kata Mu’ti dikutip dari Okezone.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah anak usia sekolah dasar (SD) merusak makam Nasrani di tempat pemakaman umum (TPU) Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah.

Polisi masih menyelidiki dugaan doktrin intoleransi pada anak-anak yang melakukan perusakan. Sedangkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa pelaku perusakan tetap diproses hukum.***AS

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41