Lebaran Tahun Ini Angka Kecelakaan Pemudik Turun Lebih 50%

- Pewarta

Selasa, 12 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.- Angka kecelakaan pemudik di Jawa Barat sampai H-3 menurun lebih dari 50% dibanding dengan tahun lalu.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan sampai H-3 idulfitri tahun ini angka kecelakaan pemudik jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Selama Operasi Ketupat Lodaya, sampai hari yang sama (H-3) tahun lalu, ada penurunan angka kecelakaan di Wilayah Jawa Barat,” tutur Agung saat melakukan pemantauan arus mudik di Cileunyi, Selasa (12/6/2018).

Dia menyebutkan pada periode yang sama tahun lalu, angka kecelakaan saat operasi ketupat lodaya mencapai 18 kejadian. “Namun sekarang saya cek tadi pagi, angka kecelakaan hanya 8 kejadian, atau menurun lebih dari 50%,” ujarnya.

Bahkan jika melihat data korban penurunannya jauh lebih tinggi. Dia mengatakan sampai H-3 idulfitri tahun lalu, dari 18 kejadian kecelakaan lalu lintas, 13 diantaranya meninggal dunia.

Sementara tahun ini korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas hanya berjumlah empat orang saja.

“Itu juga dari empat orang yang meninggal, dua diantaranya bukan berada di jalur mudik, tapi di jalan-jalan Desa,” ungkapnya.

Dengan menurunnya angka kecelakaan dan korban selama operasi ketupat lodaya, Kapolda mengatakan petugas berhasil melakukan tugasnya dengan baik.

Angka keriminalitas jalanan turun 25%.

Menyinggung angka keriminalitas jalanan menurut Kapolda Jawa Barat sampai H-3 idulfitri 2018, angka kriminalitas di seluruh wilayah hukum Polda Jawa Barat tercatat rata-rata 46 kejadian setiap harinya.

“Kalau hari biasa, rata-rata ada 75 kejadian kriminalitas seperti jambret, copet, ranmor dan kriminalitas lainnya, ada penurunan 25%,” tutur Agung

Agung menyebut penurunan angka kriminalitas jalanan tersebut dikarenakan petugas di lapangan selalu siap siaga selama 24 jam di titik-titik rawan.

“Jika melihat angka, berarti ada korelasi kehadiran anggota, baik Polri maupun TNI di Jalan yang berefek pada menurunnya tindak kejahatan,” ujarnya.

Selain di Jalanan, pengamanan juga disebar di titik-titik rawan kejahatan seperti pusat keramaian, mall, pusat perbelanjaan dan tempat lainnya.

“Kami banyak juga menyebar anggota yang tidak menggunakan baju dinas untuk mencegah terjadinya kejahatan, terutama pencopetan dan penjambretan di pusat perbelanjaan,” katanya. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41