SOREANG || Kontroversinews – Black campaign atau kampanye negatif di pemilihan umum sudah lumrah dilakukan untuk menjatuhkan lawannya. Kampanye hitam ini sudah dilarang digunakan diajang kontestasi pemilihan umum. Alasannya, kampanye menjatuhkan lawan ini berbau unsur fitnah karena tidak didasari dengan fakta dan masuk dalam syarat melampaui batas hukum.
Mendengar kata black campaign, calon bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser atau akrab disapa Teh Nia mengimbau agar masyarakat Kabupaten Bandung mewaspadainya. Oleh sebab itu, ia berharap agar pemilih lebih cerdas untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung sesuai dengan nuraninya.
“Cerdas-cerdas memilih ya. Jangan beli kucing dalam karung. Saya mau pantun nih, Sing asak-asak nya ngejo bisi tutung tambagana. Sing asak-asak nya nenjo bisi kaduhung jagana,” kata Teh Nia di Soreang Selasa (29/9).
Menuyrut Teh Nia, pantun Sunda itu memiliki syarat dan manka filosofi yang cukup mendalam. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, artinya kika menanak nasi harus sampai masak, nanti gosong tembaganya. Harus tajam dalam memilih biar tidak menyesal nantinya.
“Dunia online itu, kan dunia maya. Yang bisa jadi di dunia nyata bisa bertolak belakang. Keseimbangan mengumpulkan informasi baik dari dunia maya dan dunia nyata menjadi keharusan jika kita bersama menginginkan situasi keselamatan dan kemaslahatan untuk pelaksanaan Pilkada Bandung,” ujar dia.
Teh Nia menyebut dengan pemberitaan positif mengenai pelaksanaan Pilbup Bandung 2020 di masa pandemi, ia berharap partisipasi pemilih semakin meningkat. Saat ini saja, ujar dia, animo masyarakat Kabupaten Bandung sudah cukup antusias menyambut pelaksanaan Pilbup Bandung. “Tetap antusias, bahkan animonya semakin banyak,” ujar Teh Nia.
Diakui Teh Nia, partisipasi pemilih di tengah pandemi Covid 19 ini, menjadi tantangan tersendiri. Teh Nia melanjutkan sosialisasi Pilkada harus tetap berjalan, namun wajib menjalankan protokol kesehatan. Oleh karena itu, terkait dengan protokol kesehatan ini harus didongkrak oleh pasangan calon.
“Harapan dari pasangan NU Pasti Sabilulungan adalah dalam menjalankan kampanye, bisa selalu memberikan komitmen sajian informasi teredukasi, dibalut dengan positif thinking bahwa Pilbup Bandung ini bisa dilaksanakan tanpa rasa paranoid, dan tetap menerapkan protokol kesehatan, aman, dan kondusif,” tutur Teh Nia.
Teh Nia mengungkapkan pihaknya selalu membawa tagline ‘Jangan Lupa Bahagia’. Arti tagline tersebut kata Teh Nia, apapun yang terjadi, harus dijalani dengan meminimalisir terjadinya bentrokan. Teh Nia melanjutkan tagline tersebut juga harus dapat mencegahintrik-intrik yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, atau terjadinya bentrokan di masyarakat.
“Jadi, kami selalu menyebar quote-quote, positive thinking seperti itu, untuk bisa juga diantisipasi sampai tingkat bawah. Cara-cara yang kita gunakan juga seperti santai, agar tidak terkesan mencekam. Inginnya sih dengan penyebarluasan lagu-lagu, atau anekdot yang inspiring. Dalam beberapa kesempatan, kita kerjasama dengan beberapa tokoh ikonik seperti Ceu Edoh untuk lebih mencairkan suasana,” ujar Teh Nia.
Selain usaha maksimal dari tim koalisi, Teh Nia memastikan tidak akan melupakan peran dari media, yang cukup memberikan andil. Apalagi, dengan adanya pandemi Covid 19, pihaknya mengalami keterbatasan dalam ruang dan waktu.
“Cerdas-cerdas memilih. Jangan beli kucing dalam karung. Dunia online adalah dunia maya. Yang bisa jadi dalam dunia nyatanya, bisa bertolak belakang. Keseimbangan untuk mengumpulkan informasi, baik dari dunia maya dan dunia nyata, menjadi suatu keharusan,” ujar Teh Nia ( Lily Setiadarma )