Kuningan | Kontroversinews.- Korban nikah siri dialami wanita asal Kuningan selatan berinisial ds. Dia dinikah siri oleh pria berinisial bd, oknum pejabat di garawangi. Saat mengetahui ds hamil, bd tidak mau bertanggung jawab dan ds pun ahirnya putus asa hingga pernah mendatangi ke rumahnya namun bd tetap tidak mau bertanggung jawab dan membiarkan menelantarkan ds yang sudah dinikahinya hingga ds harus menanggung beban dengan kehamilannya yang semakin membesar.
ds menceritakan, hubungannya dengan bd terjalin sekitar tahun 2016. Saat itu dia bertemu dengan bd di disaat dirinya memiliki suami . Lama-kelamaan terjalin hubungan asmara meski ds sudah berkeluarga dan bd mengaku sebagai duda. Ahirnya ds bersedia menjalin hubungan dengan bd karena dibujuk rayu, diiming iming mau membahagiakan dirinya, akan bertanggung jawab dinikahin serta disuruh untuk ber cerai dengan suaminya agar bisa hidup berkeluarga dengan bd. dw mengaku, diiming iming dengan janji janji manis yang pada ahirnya dia bersedia menjadi istri dari bd hingga terjadi pernikahan dengan cara nikah siri selama tiga tahun labih.
Singkat cerita perjalan cintanya ternyata tak semulus yang dia bayangkan dan mengaku setelah hampir tiga tahun lebih berhubungan serta nikah sirih dengan bd yang dilakukan di bandung dengan status bd mengaku sebagai duda akhirnya mereka menikah siri, dengan disaksikan keluarganya.
Awal hubungan mereka hidup bahagia sampai dia sudah menjalin keluarga sekitar tiga tahunan namun setelah berbadan dua dan bayi yang dikandungnya berusia dua bulan, baru bd mulai tidak tanggung jawab dan membiarkan ds hingga terjadu polimik yang berkepanjangan. Hubungan pun semakin tidak karuan sewaktu bd ketahuan ternyata sudah memiliki istri dan anak di Kuningan.
ds mengungkapkan, hubungannya dengan bd mulai retak ketika dia tau bahwa bd ternyata punya istri dan punya anak serta menuntut untuk ditanggung jawab atas kehamilannya seperti semula yang dianggap harmonis tidak ada masalah.
Diakuinya dirinya membeberkan semua ini karena merasa sudah tidak berdaya lagi dan merasa dihianati serta diterlantarkan sehingga jelas saya pingin mencari keadilan. Saya hanya nuntut keadilan, karena merasa sudah diterlantarkan apalagi setelah setalah tau dia punya istri dan ternyata seorang pejabat di pemerintahan Kab.kuningan semakin dia menjauh bahkan bukannya semakin bertanggung jawab layaknya sebagai pejabat tetapi malah berceloteh dengan berbagai katabahasa yang sungguh menyakitkan saya sementara saya sekarang sedang berbadan dua .” akunya.(Ds)