850 Ribu Per Murid untuk Bahan Ajar Dan Rehab Musholah, Kepala SMPN 1 Ciledug H Sobari : “Itu Urusan Komite Sekolah”

oleh
oleh

CIREBON Kontroversinews.com – Label sekolah sebagai obyek sharing profit (cari untung) yang disematkan oleh para penggiat kontrol sosial, ternyata bukanlah tanpa sebab maupun isapan jempol belaka. hasil penelusuran wartawan media ini dilapangan, ada banyak cara yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk sharing profit atau cari keuntungan tadi.
Beberapa diantaranya telah dirangkum, yakni adanya kalender yang diberikan kepada murid walau dengan bahasa diberikan secara cuma-cuma namun tidak menolak jika ada orangtua murid yang menanyakan berapa harga kalender tersebut dijawab oleh pihak sekolah “untuk pengganti biaya cetak saja”.

kemudian adanya buku lembar kerja siswa yang biasa disebut Buku LKS, yang sudah dipatok harganya bahkan dibuat perpaket dengan memakai istilah “satu semester” dan praktik penjualannya biasanya menggunakan toko photocopy serta toko buku lainnya yang lokasinya berada dekat dengan sekolah agar pihak sekolah bisa cuci tangan saat ada pihak yang mencecar pertanyaan “kok pihak sekolah masih jualin buku lks sih, kan sudah dilarang”. Bahkan ada juga pihak sekolah yang berani dan terang-terangan mengatasnamakan koperasi sekolah (dijual dan dibeli didalam sekolah, red). juga adanya istilah “sumbangan”, baik untuk pembangunan gapura pintu masuk sekolah, pagar sekolah, dan rehab Musholah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *