Bandung | Kontroversinews.-Pengprov Jujitsu Indonesia (JI) Jawa Barat menggelar kejuaraan daerah (Kejurda) West Java Open Jujitsu Championship I ‘Piala Kapolda Jabar’. Kejurda ini digelar di GOR Tri Lomba Juang, Jl. Pajajaran Bandung, Minggu (18/2/2018).
Pada kesempatan itu Ketua Umum Pengprov JI Jabar, H Mulyana mengatakan, kepengurusan jujitsu di Jabar merupakan yang pertama dilantik oleh pengurus besar JI dari total 24 kepengurusan di Indonesia. Pengprov JI Jabar sendiri sudah diterima secara resmi sebagai anggota KONI Jabar yang disahkan pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jabar 2017.
“Inilah kejuaraan yang pertamakali kita gelar setelah kita dilantik dan diakui sebagai anggota KONI Jabar. Ini menjadi langkah penting untuk pembinaan prestasi olahraga Jujitsu di Jabar sekaligus penanda keberadaan kepengurusan Jujitsu Indonesia di Jabar,” kata Mulyana disela-sela kejurda digelar.
Mulyana mengatakan, pihaknya melakukan pembatasan jumlah atlet yang ikut serta karena keterbatasan waktu pelaksanaan yang hanya digelar dalam satu hari. Perkiraan awal ada sekitar 100 atlet ikut serta dikejuaraan yang memperebutkan Piala Bergilir dari Kapolda Jabar dan Piala Tetap dari Ketua Umum Pengprov Jiini.
“Namun antusiasme masyarakat ternyata sangat besar sehingga jumlah peserta yang mengikuti kejuaraan mencapai 309 atlet. Mereka berasal dari klub dan pengcab JI Kota/Kabupaten yang berada di bawah Pengprov JI Jabar,” tutur Mulyana.
Kejuaraan sendiri dibagi dalam tiga kategori nomor yakni kelas fighting system putra putri, kelas ne-zawa putra-putri, dan show system. Dari setiap kelas, dibagi juga dalam beberapa kategori usia dan berat badan atlet. Mulai dari kategori usia dini (8-9 tahun), kadet prapemula (10-11 tahun), kadet (12-14 tahun), aspiran (15-17) tahun, junior (18-20 tahun), dan senior (di atas 21 tahun).
Mulyana berharap, lewat kejuaraan ini pihaknya ingin memperkenalkan sekaligus mempromosikan olah raga bela diri jujitsu kepada masyarakat Jabar. Selain itu, kejuaraan ini pun diharapkan menjadi parameter untuk menilai perkembangan teknik jujitsu di setiap perguruan, ranting, atau dojo di Jabar, mengasah kemampuan atlet, mencari bibit-bibit atlet potensial, sekaligus pembinaan wasit hingga pelatih.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Jujitsu Indonesia (JI), Desi Albert Mamahit sangat mengapresiasi kejuaraan yang digelar oleh Pengprov JI Jabar setelah dikukuhkan PB JI pada Oktober 2017 lalu. Hal ini menunjukkan jika pembinaan olahraga Jujitsu di Jabar pun sudah mulai berjalan dan berkembang dengan baik.
“Jelas hal ini menjadi kebanggaan tersendiri dan prestasi luar biasa bagi Pengprov JI Jabar karena sudah mampu menggelar kejuaraan setingkat provinsi. Dari kejuaraan ini, kita berharap lahit atlet Jujitsu yang bisa membawa nama bangsa karena di even Asian Games 2018 mendatang cabang olahraga ini sudah dipertandingkan,”ujar Mamahit. (Deden .GP)