Malaria juga dapat ditularkan melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi, transplantasi organ, atau penggunaan jarum suntik bersama yang sudah terkontaminasi. Selain itu, malaria juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi dalam kandungan atau saat persalinan.
“Malaria tidak ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, tidak seperti pilek atau batuk flu,” kata Didik.
Apa saja faktor risiko malaria?
Mengutip dari Cnn Indonesia,malaria biasanya banyak ditemukan di wilayah dengan iklim tropis. Siapa pun yang tinggal di iklim tropis bisa terinfeksi malaria, terutama jika tidak menjaga kebersihan lingkungan dari sarang nyamuk.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Dokter Messerassi B.V Ataupah, kasus malaria biasanya lebih banyak ditemukan setelah musim penghujan dan peralihan ke musim kemarau.
Nyamuk bisa berkembang biak selama musim hujan karena banyak genangan air yang menjadi tempat favorit nyamuk. Menjelang musim panas, nyamuk mulai keluar sarang dan hidup berdampingan dengan manusia.
Selain kemungkinan dipengaruhi iklim, orang dengan kekebalan tubuh yang rendah juga mudah terpapar dan lebih berisiko meninggal karena malaria.
Infeksi parasit P. falciparum pada nyamuk juga meningkatkan risiko kematian malaria lebih tinggi daripada infeksi parasit lainnya.