Pekanbaru | Kontroversinews.- Kepolisian Daerah Riau dan jajaran telah memproses hukum 10 tersangka pembakaran hutan dan lahan sepanjang Januari-Juli 2018 dari sembilan perkara yang ditangani.
“Sepanjang 2018 ini sudah ada 10 tersangka pembakar lahan yang kita proses, seluruhnya perorangan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Rabu.
Ke-10 tersangka tersebut ditangani oleh enam jajaran Polda Riau. Polres Rokan Hilir dan Kota Dumai masing-masing menangani tiga tersangka, Polres Bengkalis, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kampar masing-masing satu tersangka.
Sunarto menuturkan bahwa dalam penanganan perkara kebakaran lahan yang saban tahun terjadi di Bumi Lancang Kuning tersebut, penyidik diketahui telah melimpahkan sejumlah berkas perkara ke Kejaksaan atau Tahap II.
“Berkas perkaranya yang tahap II sebanyak enam kasus, penyelidikan ada satu dan penyidikan ada dua. Total semua ada sembilan laporan polisi (LP),” kata Sunarto.
Dia menjelaskan, jajaran yang telah merampungkan berkas penyidikan dan melakukan pelimpahan ke Jaksa terdiri dari Polres Dumai, Bengkalis, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kampar. Sementara sisanya dalam proses penyidikan.
Menariknya, dalam penanganan perkara Karhutla tersebut, justru Polres Meranti belum berhasil menetapkan pihak yang bertanggung jawab sebagai tersangka. Padahal, Kabupaten Meranti merupakan wilayah yang mengalami kebakaran terparah dibanding daerah lainnya di Riau, yang mencapai kurang lebih 930 hektare.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat selual 2.500 hektare lahan di Bumi Lancang Kuning terbakar sepanjang Januari hingga Juli 2018.
Berdasarkan data BPBD Riau yang dirangkum Antara di Pekanbaru luasan karhulta tersebut meningkat drastis hingga mencapai lebih dari 400 hektare dalam sepekan terakhir.
Pada Senin (16/7), total luasan karhutla di Riau terdata 2.006,91 hektare. Peningkatan angka luasan karhutla tersebut tidak lepas dari munculnya titik-titik panas baru dalam sepanjang pekan ini.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur mengatakan sebagian besar karhutla terjadi di wilayah pesisir Riau. Total enam kabupaten kota yang mengalami kebakaran hebat dengan luasan di atas 100 hektare.
“Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai 938,31 hektare,” katanya.
Selanjutnya di Kabupaten Bengkalis 389,5 hektare, Dumai 389,25 hektare, Rokan Hilir 247,25 hektare, Siak 131,5 hektare dan Indragiri Hulu 128,5 hektare. (antara)