20 guru positif COVID-19 di Garut tak menunjukkan gejala sakit

- Pewarta

Selasa, 17 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut (Kontroversinews) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan kasus 20 guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala sakit, meski begitu diwajibkan isolasi untuk menjalani perawatan medis agar tidak menular lebih luas.

“Saat ini seluruh guru sedang menjalani isolasi mandiri, semua guru yang dinyatakan positif COVID-19 ini tanpa gejala, jadi tidak ada penyakit penyertanya,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani melalui telepon seluler di Garut, Jumat.
Ia menuturkan tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif COVID-19 terdiri dari 14 guru sekolah dasar (SD) dan enam guru pendidikan anak usia dini (paud) di Kecamatan Karangpawitan.

Khusus guru SD, kata dia, terdeteksi posiitf berdasarkan hasil tes usap karena diketahui pernah kontak erat dengan seorang guru yang sakit karena positif COVID-19.

“Guru SD yang positif itu berawal dari adanya guru yang sebelumnya diketahui sakit dinyatakan positif COVID-19 lalu dilakukan ‘swab test’,” katanya

Sedangkan kasus guru paud, kata Leli, diketahui dari tes cepat dalam kegiatan guru yang hasilnya reaktif, kemudian ditindaklanjuti dengan tes usap yang hasilnya positif COVID-19.

“Hasil ‘swab’ mereka positif, sekarang seluruh guru paud yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani isolasi,” katanya.

Ia menambahkan, para guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 dilaporkan belum pernah kontak fisik dengan siswa, karena selama pandemi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring.

“Para guru ini tidak pernah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka, jadi dipastikan tidak ada siswa yang terpapar,” katanya.

Laporan terbaru dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara akumulasi sebanyak 793 kasus, 243 kasus menjalani perawatan medis, 535 kasus dinyatakan sembuh dan 15 kasus meninggal dunia. ***3***(ANT)

Berita Terkait

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat
Ketua PGRI Kabupaten Kuningan Berikan Tanggapan Terkait Kasus Etika Moral Kepsek
Festival Seni Media 2025, Gerbang Baru dan Ruang Tumbuh Kreativitas Seni Budaya
Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Kanoman Diresmikan, Langkah Strategis Memajukan Ekonomi Budaya
Operasi Zebra Lodaya 2025 Resmi Dimulai, Polres Cirebon Kota Fokuskan Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas
Dugaan Bisnis Seragam di SMPN 1 Rancaekek, Kepala Sekolah: “Aman Tidak Ada Masalah”
Rancangan APBD 2026 Disampaikan, Pemkot Cirebon Fokus Jaga Stabilitas Fiskal
Profiling Aparatur Sipil Negara, Langkah Pemkot Cirebon Bangun Birokrasi Profesional

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 23:43

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat

Selasa, 18 November 2025 - 14:39

Ketua PGRI Kabupaten Kuningan Berikan Tanggapan Terkait Kasus Etika Moral Kepsek

Selasa, 18 November 2025 - 13:31

Festival Seni Media 2025, Gerbang Baru dan Ruang Tumbuh Kreativitas Seni Budaya

Selasa, 18 November 2025 - 08:15

Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Kanoman Diresmikan, Langkah Strategis Memajukan Ekonomi Budaya

Selasa, 18 November 2025 - 08:15

Operasi Zebra Lodaya 2025 Resmi Dimulai, Polres Cirebon Kota Fokuskan Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas

Berita Terbaru

REGIONAL

Pencabutan Moratorium Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat

Selasa, 18 Nov 2025 - 23:43