MAKASSAR (Kontroversinews.com) – Tim Densus 88 Mabes Polri bersama Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga saat ini sudah mengamankan 29 terduga teroris di Sulsel yang mendukung aksi bom bunuh diri pasangan suami-istri (pasutri) di Gereja Katedral Makassar. Mereka memiliki peran masing-masing, mulai dari merakitkan bom hingga memberi motivasi.
“Perannya memberikan motivasi, kemudian membantu survei lokasi kemudian, ada juga membantu merakit bom. Jadi semuanya punya peran,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Makassar, Selasa (13/4/2021).
Namun Kombes Zulpan belum merincikan lebih lanjut sosok ke-29 orang tersebut dan peran masing-masing. Ke-29 orang yang masih diamankan di Polda Sulsel itu terdiri dari 26 laki-laki dan 3 perempuan.
“Mereka ini sebagai suporterlah, mereka orang yang mengetahui akan tindakan 2 orang (bomber) ini. Kemudian mereka juga tidak melakukan pencegahan, bahkan melakukan motivasi, ‘udah kamu semangat, kamu nanti masuk surga’,” katanya.
Saat ini Densus 88 masih berada di Sulsel untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait aksi bom bunuh diri pasangan suami-istri L dan YSF pada Minggu (28/3) lalu. Masih ada kemungkinan terduga teroris yang diamankan di Sulsel bertambah.
“Posisinya 29 orang (yang sudah diamankan) ini ditahan di Polda sekarang, cuma pemeriksaan itu tidak melulu di Polda, dan yang jelas masih ada di sini tim Densus-nya dan belum mengakhiri kegiatan penangkapan,” tuturnya.
Nantinya terduga teroris yang diamankan di Sulsel akan dikirim ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut. “Ini sebenarnya mau kita rilis sebelum dibawa ke Jakarta,” imbuhnya dikutip dari Detikcom.
Terkait ada-tidaknya rencana aksi teror para terduga teroris tersebut selain di Gereja Katedral, Kombes Zulpan enggan berkomentar lebih lanjut. Dia menegaskan penyelidikan masih berjalan.
“Bagaimanapun ditanyakan media pasti kita nggak bisa jawab. Karena kalau kita jawab nggak bisa ini, karena tim kan sedang bekerja, jadi data berapa yang diamankan tidak semua orang Polda tahu,” jelasnya.
“Jadi terakhirlah kita ekspos secara detail, sekarang kita belum bisa menjelaskan,” pungkasnya.***AS