Suasana Sakral Malam 1 Suro Di Keraton Kacirebonan, Sultan Dapat Hadiah Batu Pasujudan Dari Warga Padepokan Wungkal Djati Kusuma

- Pewarta

Jumat, 21 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA CIREBON, (Kontroversinews), – Malam 1 Suro atau yang kita kenal dengan sebutan 1 Muharram, merupakan awal pergantian tahun dalam kalender islam atau yang sering kita sebut dengan Tahun Baru Islam. dan dalam tradisi keraton sendiri, tahun baru islam selalu dimulai di hari jum’at awal penghitungan kalender islam itu sendiri. artinya, tahun baru islam menurut kerabat keraton kacirebonnya barulah dimulai pada tanggal 21 Juli 2023. berbagai kegiatan mengisi acara pergantian tahun baru di keraton kacirebonan tadi, mulai dari memandikan (jamasan) benda pusaka peninggalan masa lampau dari keris, pedang , golok, hingga tombak. disusul tradisi adzan pitu (tujuh), tumpengan, pawai obor (kirab agung), ramah tamah antara sultan dan rakyatnya, serta ditutup dengan pertunjukan wayang kulit.

Saat pelaksanaan ramah tamah, nampak hadir pula Irjen Pol Dr. Agung Makbul, SH. MH, putra kelahiran pamitran cirebon pada 6 Mei 1964 dan anak dari seorang kyai yang saat ini menjabat sebagai Staf ahli Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan bidang Ideologi dan Konstitusi. hadir juga anggota DPR-RI dari fraksi Demokrat, H. Herman Khaeron, dan masyarakat cirebon. ada yang menarik dalam acara ramah tamah tersebut, ada perkumpulan penggiat agama, seni dan budaya yang bernama Padepokan Wungkal Djati Kusuma. yang dalam acara tersebut, memberikan sebuah hadiah berupa benda pipih persegi panjang dengan ketebalan sekitar 10 sentimeter dengan berat bobot yang diperkirakan mencapai 70 kilogram. benda tersebut bernama batu lampit atau batu pasujudan, yang fungsinya sendiri untuk digunakan sebagai alas dalam kegiatan melakukan ibadah sholat. batu pasujudan tersebut diserahkan langsung oleh pendiri sekaligus pembina Padepokan bernama Raden Bagus Wangsa Taruna atau yang akrab dipanggil Mamo Ilik, dan digotong oleh Ki Rojim, Kang Tekle, Kak Ros, Jamil, dan hampir separoh warga Padepokan Wungkal Djati Kusuma yang mengikuti.

Batu lampit/pasujudan diterima oleh Sultan ke-9 Abdul Gani Natadiningrat dengan perasaan terharu, karena sudah jarang masyarakat cirebon yang peduli kepada sultannya saat ini. acara yang berlangsung di bangsal agung prabayaksa keraton kacirebonan tersebut dinilai oleh mamo ilik sangatlah sakral. karena bertepatan dengan malam jum’at tanggal 20 Juli 2023, dan diadakan ditempat yang menjadi saksi kejayaan kerajaan cirebon masa lampau. usai memberikan hadiah tersebut kepada Sultan Keraton Kacirebonan, Raden Bagus Wangsa Taruna alias Mamo Ilik menyempatkan diri berbincang dengan wartawan media ini. dalam kesempatan tersebut dirinya menyampaikan, bahwa apa yang dilakukan dirinya bersama warganya adalah untuk menunjukkan bahwa rakyat cirebon masih menjunjung tinggi adat tradisi peninggalan nenek moyang dan akan selalu hormat kepada rajanya. yang dijaman sekarang, hal tersebut hampir punah dengan langgengnya Republik Indonesia. “saya akan terus melestarikan adat dan budaya cirebon, terlebih yang berbau keagamaan. sultan, dalam hal ini adalah raja kami dicirebon akan selalu kita hormati serta kita jaga. dan sebagai perwujudan penghormatan serta kasih sayang kami sebagai rakyat cirebon, kami tuangkan dalam sebuah benda berbentuk batu lampit atau batu pasujudan tadi mudah-mudahan bisa terus dipakai secara turun-temurun. besar harapan kami dari padepokan wungkal djati kusuma ini, semoga cirebon selalu berjaya dan dikenang akan keluhuran budi pekertinya. makmur dan sehat rakyat serta sultannya, semoga” pungkan Mamo Ilik. (Kusyadi)

Berita Terkait

Sebagian Jalur Nagreg Diberlakukan Lajur 3:1 Akomodir Pemudik
Peringati Nuzulul Quran, Sejumlah Ormas se-Kab Bandung Ikuti Cerdas Cermat Al Quran
Apresiasi dan Bonus Fantastis Rp6,5 Miliar dari Bupati Bandung untuk Atlet dan Pelatih Peraih Medali PON XXI dan Peparnas Aceh-Sumut 2024
PKBM MAHARANI Sangat Membantu Masyarakat Yang Putus Sekolah
Tugu Bersejarah di Pasirjambu Dibiarkan Terbengkalai
Anggaran Dana Desa Padarek tahun 2024 Layak di Bidik APH Di Duga Bermasalah
Uang Muka Rp. 250 Juta Untuk Pembelian Tanah Titisara Desa Mertapada Kulon Dianggap Sudah Sesuai Aturan, Menuai Kontroversi
Proyek P3-AI di BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Perlu Diusut tuntas, Diduga Banyak Masalah

Berita Terkait

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:53

Sebagian Jalur Nagreg Diberlakukan Lajur 3:1 Akomodir Pemudik

Minggu, 16 Maret 2025 - 20:44

Peringati Nuzulul Quran, Sejumlah Ormas se-Kab Bandung Ikuti Cerdas Cermat Al Quran

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:29

Apresiasi dan Bonus Fantastis Rp6,5 Miliar dari Bupati Bandung untuk Atlet dan Pelatih Peraih Medali PON XXI dan Peparnas Aceh-Sumut 2024

Minggu, 9 Februari 2025 - 10:50

PKBM MAHARANI Sangat Membantu Masyarakat Yang Putus Sekolah

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:17

Tugu Bersejarah di Pasirjambu Dibiarkan Terbengkalai

Berita Terbaru

NUSANTARA

Tradisi “Katto Bokko” tak lekang zaman

Selasa, 1 Apr 2025 - 16:01

EKONOMI

Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona

Senin, 31 Mar 2025 - 13:37