Kondisi kelebihan berat badan dan obesitas, sebut Robert, memiliki konsekuensi berat terhadap anak. Termasuk diabetes dini dan tekanan darah yang tinggi, masalah psikososial terkait stigma dan perundungan oleh anak lain, dan capaian pembelajaran yang lebih rendah.
Anak-anak dengan berat badan berlebih dan yang mengalami obesitas juga lebih berisiko mengalami berbagai bentuk penyakit tidak menular namun mengancam nyawa saat dewasa kelak. Misalnya, penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
“Kondisi-kondisi tersebut juga memiliki implikasi ekonomi dalam bentuk biaya kesehatan langsung yang harus ditanggung keluarga untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan. Bentuk lainnya adalah peningkatan beban finansial pada sistem kesehatan,” ujarnya.
UNICEF pun, kata Robert, menyerukan agar semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat sipil dan pelaku sektor swasta, bersama-sama memprioritaskan kebijakan dan program untuk menjamin hak anak mendapatkan gizi yang layak selama dan setelah pandemi.
DENY