SOREANG | Kontoversinews – Sejumlah orangtua siswa di Kabupaten Bandung mengaku kecewa anaknya tidak lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di SMP 1 Soreang, Rabu (10/7). Para orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya melalui jalur zonasi murni ini sengaja memilih SMP 1 Soreang sebab tidak ada pilihan sekolah lain.
Salah seorang orangtua siswa, Yanti (33) asal Kampung Rancasampih, Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin mengaku berdasarkan jarak zonasi maka SMP 1 Soreang menjadi sekolah yang terdekat dari rumahnya. Sedangkan sekolah lain relatif jauh.
“Yang paling deket jaraknya SMPN 1 Soreang kurang lebih 3 Kilometer. Ya, hasilnya gak lolos kecewa,” ujarnya disela-sela pengumuman PPDB di SMPN 1 Soreang, Rabu (10/7).
Dirinya mengungkapkan rekomendasi dari sekolah anaknya didorong agar mendaftar ke sekolah swasta. Pihaknya saat ini akan terlebih dahulu memikirkan kemana anaknya akan sekolah dimana. “Kemungkinan ya disekolahkan di pesantren,” katanya.
Ia mengaku merupakan alumni SMPN 1 Soreang sebelum terdapat kebijakan jarak zonasi. Dirinya pun mengeluhkan tidak adanya pilihan kedua dan ketiga seperti yang ada saat PPDB SMA di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Salah seorang orangtua siswa, Eni Mariani (33) mengaku berasal dari perbatasan Pasirjambu dan Soreang tepatnya desa Sukajadi. Ia mengungkapkan mendaftarkan anaknya ke SMPN 1 Soreang menggunakan jalur zonasi dan prestasi nilai. “Alhamdulillah masuk. Di dekat rumah tidak ada sekolah negeri,” katanya.
Sedangkan salah seorang orangtua siswa asal Desa Cingcin, Yuliani mengaku anaknya tidak lolos ke SMPN 1 padahal wilayah tempat tinggalnya masuk zonasi tersebut Ibu ini menangis dan mempertanyakan tentang kebijakan zonasi yang dikeluarkan aturan sekolah.
“Saya heran zonasi atau jarak radius rumah itu dekat tetapi anak saya tidak diterima , lain halnya dengan anak tetangga yang domisili tinggalnya sama di Cincin bahkan lebih jauh rumah , anehnya lolos diterima di SMPN 1 Soreang,”katanya. (Lily Setiadarma)