Brebes, Kontroversinews| Ajang lari Lima kilometer yang dipusatkan di Alun-Alun Brebes ini berlangsung meriah. Brebes Soekarno Run 2025 diselenggarakan dengan konsep Fun Run, yang tidak hanya mengutamakan kecepatan, tetapi juga kebersamaan dan kesenangan bagi seluruh peserta.
Acara ini terbuka untuk berbagai kalangan, dari pelajar hingga dewasa, dengan total peserta sebanyak 1500 orang. Peserta menempuh rute sepanjang 5 kilometer di sekitar kota Brebes, menyusuri wilayah perkotaan Kabupaten Brebes.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma secara resmi melepas peserta dari garis start, didampingi unsur Forkopimda seperti Dandim 0713 Brebes, Kapolres Brebes, Kajari Brebes, serta pimpinan daerah lainnya. Tampak juga suami bupati Ahmad Saeful Anshori dan kedua puteranya Zavier Casalfonso Kusuma dan King Zameer Fidelyo Kusuma turut berlari bersama masyarakat sebagai bentuk dukungan.
“Ini bukan soal siapa tercepat. Ini tentang bagaimana kita semua bisa maju bersama, berdiri di atas kaki sendiri, seperti pesan Bung Karno yang terus relevan sampai hari ini,” kata Bupati.
“Saya ingin hadir bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai bagian dari masyarakat Brebes yang ingin sehat dan bahagia bersama,” kata Paramitha usai menyelesaikan lintasan, masih dalam balutan keringat dan senyum puas.
Tak ada kompetisi yang kaku. Yang ada hanyalah wajah-wajah penuh antusiasme, tawa riang, dan rasa kebersamaan yang hangat.
Bersama dengan jajaran Forkopimda dan para kepala OPD yang juga ikut berlari, kebersamaan terasa begitu kental. Di beberapa titik, warga tampak berdiri di pinggir jalan menyemangati para pelari. Anak-anak melambai-lambaikan bendera merah putih kecil, sementara para orang tua memberikan tepuk tangan sebagai bentuk dukungan.
“Event ini bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga wadah menyatukan semangat lokal dan nasional,” ujar Saeful Bakhtiar, Ketua Panitia Brebes Soekarno Run 2025.
Peserta menempuh rute memutar yang dimulai dan berakhir di Alun-Alun Brebes, melintasi jalan utama seperti Jl. Pangeran Diponegoro, Jl. A. Yani, Jl. Jenderal Sudirman, dan Jl. Gajahmada. Pengamanan dan pengaturan lalu lintas dipastikan lancar oleh Satlantas Polres Brebes dan Dishub Kabupaten.
Panitia menegaskan, nomor BIB wajib dibawa selama lomba. Peserta tanpa BIB tidak berhak mendapatkan medali finisher dan akan didiskualifikasi.
Berikut daftar hadiah untuk kategori Umum dan Master (usia di atas 40 tahun):
Kategori Umum: Juara 1 Rp 2 juta, Juara 2 Rp1,5 juta, Juara 3 Rp1 juta. Sedangkan untuk kategori Master: Juara 1 Rp1,5 juta, Juara 2 Rp1 juta, dan Juara 3: Rp750 ribu. Selain itu, panitia memberikan apresiasi untuk kostum terunik (Best Costume) dengan hadiah khusus.
Usai lomba, peserta dan masyarakat disuguhi penampilan spektakuler dari Kelompok Pemuja Koplo (KPK) asal Jakarta dan aksi energik Million Studio dengan Cordio Dance.
“Alhamdulillah, antusias warga sangat luar biasa. Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung, termasuk sponsor, Polres, Dishub, dan Satpol PP yang telah membantu pengamanan dan sterilisasi rute,” ujar Saeful.
Di akhir acara, tidak ada yang benar-benar kalah. Semua adalah pemenang, karena telah berani melangkah. Di atas kaki sendiri. Seperti yang Bung Karno ajarkan. Untuk kelancaran acara, kata dia, beberapa ruas jalan utama di pusat kota ditutup sementara, termasuk Jl Pangeran Diponegoro, Jl A Yani, dan Jl. Gajahmada. Panitia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya yang mungkin dialami masyarakat akibat penutupan jalan.
“Kemungkinan acara ini akan menjadi agenda tahunan, akan tetapi masih menunggu arahan lebih lanjut dari Bupati. Ini bukan sekadar lomba lari, tapi juga bagian dari kampanye gaya hidup sehat dan cinta tanah air,” pungkasnya. (Venny)
