Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Revolusi Industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi dan berorganisasi, dalam skala besar lintas negara.
Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antardunia juga akan semakin mudah dan cepat, kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini.
Selanjutnya Presiden menegaskan bahwa dalam menghadapi perluasan dan pendalaman nilai-nilai pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terutama Revolusi Industri 4.0.
‘’saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama , tokoh masyarakat, para pendidik, kaum prefesional, generasi muda Indonesia, untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan”, tegas Presiden dalam mengakhiri sambutannya.(ps)