“Jadi saya juga sudah menyampaikan kepada Dinas Sosial, kalau memang Dinas Sosial tidak mampu hanya menyelesaikan, memberikan uluran tangan bantuan kepada warga yang ada di Keagungan itu harusnya Pak Gubernur mengevaluasi itu,” tambahnya.
Jupiter mengatakan kebakaran di Keagungan itu berdampak luas. Dia menyebut tempat pengungsian untuk korban masih belum memadai.
“Ini kan persoalan gampang, memang kita harus tahu ini yang terbakar bukan hanya dua rumah, itu banyak sekali, dan camat menyampaikan itu ada 1.200 jiwa yang kehilangan tempat tinggal dan kemudian dari sisi tenda-tenda yang diberikan itu masih kurang, tenda sementara tempat pengungsian itu masih kekurangan,” kata dia.
Lebih lanjut, Jupiter menyoroti kinerja pemadam kebakaran yang dinilai kurang tepat dalam penanganan. Jupiter menyebut mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi tanpa membawa air.
“Justru ini harus dievaluasi dinas pemadam kebakaran ini, kepala dinas khususnya, yang saya heran bahkan di situ warga kecewa dan teriak-teriak, bayangkan saja mobil pemadam kebakaran itu tidak membawa air. Jadi mereka datang tidak membawa air, lantas mereka datang mau ngapain coba, buat macet-macetan aja. Seharusnya ada persiapan dari dinas pemadam kebakaran datang kemudian air yang sudah dibawa untuk melakukan pemadaman. Jadi sehingga bisa mempercepat pemadaman. Makanya pemadaman itu kan waktu jam setengah 9 malam itu sampai setengah 1 saya berada di lokasi belum padam, makanya banyak yang kebakar,” kata dia.
Jupiter mengatakan anggaran untuk dinas pemadaman kebakaran setiap tahunnya terbilang besar. Dia meminta agar dinas terkait untuk memaksimalkan penggunaan anggaran itu.
