Risiko peminum kopi untuk meninggal karena penyakit liver juga 49% lebih rendah.
Tim penelitian itu menyebut bahwa pengurangan risiko makin baik seiring bertambahnya porsi kopi yang diminum, biasanya hingga 3 atau 4 cangkir per hari. “Lebih dari itu, komsumsi kopi tidak memberikan keuntungan apapun.”
Perbedaan pengurangan risiko penyakit liver juga bervariasi bila dibedakan antara jenis kopi instan, dekaf (non-kafein), dan biji kopi asli. Konsumsi seduhan biji kopi asli disebut berkorelasi dengan risiko paling rendah, dikutip dari The Guardian.
Namun, penelitian ini memiliki batasan, di mana tidak bisa dibuktikan apakah kopi sendiri yang menyebabkan berkurangnya risiko penyakit liver tersebut.
“Cuma, tetap saja, hal ini menunjukkan (konsumsi kopi) bisa menjadi cara efektif untuk mencegah penyakit liver serius, contohnya bagi mereka yang memiliki risiko tinggi,” sebut Roderick.
Vanessa Hebditch, salah satu anggota British Liver Trust, mengatakan bahwa penelitian itu memperbanyak bukti bahwa kopi memberi keuntungan bagi tubuh.
“Meski begitu, orang-orang perlu meningkatkan kesehatan liver mereka tidak hanya lewat meminum kopi,” kata dia. “Namun, juga dengan mengurangi konsumsi alkohol dan menjaga tubuh dalam kondisi berat badan ideal serta mendapat asupan yang bernutrisi.”***AS