“Saya kira waktu itu, sekolah support, karena pinjam uang juga untuk kuliah S-1 atas permintaan sekolah juga. Tapi ternyata tidak seperti yang saya perkirakan. Sekolah justru mengaku malu,” ucapnya.
Setelah diberhentikan, Melati jadi semakin kelimpungan bagaimana cara membayar utang-utangnya. Belum lagi menanggung malu, setelah debt collector sampai membuat grup Whatapps berisi nomor kontak HP yang dimiliki Melati.
“Saya dibuatkan grup WA untuk donasi sama debt collectornya. Malu, banyak hujatan disampaikan penagih dalam grup itu,” beber Melati dikutip dari Detikcom.
Seperti diberitakan, warga Malang, Jawa Timur, Melati, diteror 24 debt collector hingga nyaris bunuh diri. Tak hanya nyaris bunuh diri, Melati juga dipecat dari tempatnya mengajar, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan teman.
Kisah Melati ini bermula saat dia ingin meminjam Rp 2,5 juta ke pinjaman online (Pinjol) untuk biaya kuliah S1 sebagai syarat penyesuaian guru TK. Tapi karena bunga pinjaman berbunga dan sistem yang rumit, Melati diteror debt collector. Akibatnya, Melati malah dipecat dari pekerjaannya hingga nyaris bunuh diri.***AS