Kontroversinews.com-Setiap orang pasti pernah mengalami kelelahan. Biasanya kita mengabaikan perasaan itu karena kurang tidur, berjuang untuk memenuhi tenggat waktu atau gagal menyesuaikan diri dengan bertambahnya usia.
Kelelahan fisik yang dirasakan dapat digunakan sebagai indikator kematian dini, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Gerontology: Medical Sciences oleh ahli epidemiologi University of Pittsburgh. Tim ilmuwan menerapkan Skala Kelelahan Pittsburgh pada 2.906 peserta dalam Long Life Family Study. Mereka berusia 60 atau lebih, diikuti anggota keluarga dari dua generasi.
Tim peneliti meminta peserta untuk memberi peringkat dari 0 hingga 5 tentang seberapa lelah yang mereka rasakan setelah melakukan aktivitas tertentu. Serangkaian aktivitas berkisar dari berjalan santai selama 30 menit dan pekerjaan rumah ringan hingga aktivitas berkebun yang berat, seperti menggali.
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor seperti depresi, kondisi yang sudah ada sebelumnya, penyakit terminal, usia dan jenis kelamin, tim menemukan bahwa peserta yang mencetak 25 poin atau lebih tinggi, 2,3 kali lebih mungkin meninggal dalam skala 2,7 tahun.
“Ini adalah waktu di mana orang membuat resolusi tahun baru untuk mendapatkan lebih banyak aktivitas fisik. Saya berharap temuan kami memberikan beberapa dorongan untuk tetap dengan tujuan latihan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa semakin banyak aktivitas fisik dapat mengurangi kelelahan seseorang,” kata penulis utama Nancy W. Glynn.
Studi yang pertama menghubungkan kelelahan fisik yang lebih parah dengan kematian dini. Sebaliknya, skor yang lebih rendah menunjukkan energi yang lebih besar dan umur yang lebih panjang, mengutip dari laman Sputnik News, Sabtu 29 Januari 2022.
Tindak lanjut penelitian ini sengaja dilakukan pada akhir tahun 2019 untuk menghindari peningkatan dampak kematian akibat pandemi COVID-19. Glynn menambahkan bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan aktivitas fisik adalah dengan menetapkan tujuan yang dapat diatur dan menjadi rutinitas, seperti berjalan kaki secara teratur atau olahraga terjadwal.
Skala Kelelahan Pittsburgh telah dibuat oleh Glynn dan rekan-rekannya pada tahun 2014 dan sejak itu telah diterjemahkan ke dalam 11 bahasa. Ahli epidemiologi menggarisbawahi bahwa dengan mengurangi kelelahan, seseorang dapat mengubah perasaan mereka, berpotensi memotivasi untuk berbuat banyak hal.