Dia mengungkapkan RW yang saat ini mengalami krisis air bersih yakni RW 1 Kampung Sindangkerta, RW 3 Kampung Babakan Rancabungur, RW 4 Kampung Kondangsari, RW 5 Kampung Kondang, RW 6 Kampung Pasir Malaka, RW 7 Kampung Naska, RW 8 Kampung Nyalindung, RW 3 Kampung Sumur Kondang, RW 10 Kampung Pangkalsari, RW 11 Kampung Sindangrasa, RW 12 Kampung Nyalindung, RW 14 Kampung Pondok Salam, dan RW 15 Kampung Babakan Panjang.
Sementara itu melansir dari Merdeka.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satriabudi menyebut bahwa kekeringan di wilayah tersebut sebetulnya sudah diprediksi. “Itu mengacu pada catatan BPBD Garut di tahun 2020, di mana wilayah yang rawan kekeringan parah di Kabupaten Garut adalah Kecamatan Cibatu,” sebutnya.
Satriabudi mengaku bahwa pihaknya sudah melayangkan surat ke Pemerintah Kecamatan Cibatu terkait hal tersebut untuk bisa mengambil langkah-langkah. Namun pihaknya belum menerima surat balasan.
Satriabudi menambahkan, berdasarkan hasil kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncaknya akan terjadi di bulan Agustus ini. Karena itu, pihaknya tengah melakukan langkah untuk mengantisipasinya.***AS