BOGOR (Kontroversinews.com) – Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya menegaskan satgas bisa menutup sementara mal dan pasar jika terjadi kerumunan warga yang sangat ramai dan sulit dikendalikan, karena berpotensi terjadi peningkatan penularan COVID-19.
Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor mengatakan, di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Selasa, saat menyampaikan rekayasa lalu lintas dan pembatasan mobilitas masyarakat di pasar terbesar di Kota Bogor tersebut, menyatakan Pasar Kebon Kembang setiap menjelang Idul Fitri selalu ramai dikunjungi warga sehingga menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor.
“Di Pasar Kebon Kembang ini kesemrawutan dan sampahnya, menjadi perhatian. Pada tahun ini bukan hal itu saja yang menjadi perhatian, tapi ramainya pengunjung yang terjadi kerumunan. Satgas berusaha mengatur mobilitas warga yang datang ke pasar ini, untuk mencegah kerumunan yang dapat menimbulkan kenaikan COVID-19,” katanya pula.
Menurut Bima Arya, penularan COVID-19 di Kota Bogor saat ini sudah terkendali, tapi pada tingkat nasional ada indikasi peningkatan penularan COVID-19. Karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor berusaha keras mencegahnya, agar tidak terjadi peningkatan.
“Kalau tidak dicegah dan lalai, maka penularan COVID-19 di Kota Bogor bisa meningkat, karena tingginya mobilitas warga menjelang Idul Fitri dan terjadi kerumunan-kerumunan,” katanya yang telah dilansir dari Antara.
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor dan Polresta Bogor Kota yang dibantu anggota TNI dari Kodim 0606 Kota Bogor dan Denpom III/1 Bogor, saat ini fokus untuk mencegah mobilitas dan kerumunan warga terutama di mal dan pasar-pasar di Kota Bogor.
“Kami melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk secara teknis menerbitkan kebijakan yang dapat dipahami warga agar dipatuhi, baik manajemen traffic, rekayasa lalu lintas, pengaturan parkir, dan akses masuk ke pasar. Kebijakan tersebut diberlakukan dengan sangat ketat mulai hari ini,” katanya lagi.
Bima menegaskan, kalau di mal dan di pasar terjadi kerumunan dan sulit dikendalikan, maka mal dan pasar tersebut bisa ditutup sementara. “Jangan sampai terjadi kemacetan arus lalu lintas, kesemrawutan di pasar terjadi penumpukan dan kerumunan yang ramai,” kata Bima Arya pula.