Trisna mengatakan, misal ada sosialisasi kalau wisata harus dengan persyaratan seperti ini dan lain hal, untuk sekarang setelahnya PPKM selama 3 bulan alhamdulillah pegawai yang dirumahkan sampai 21 orang.
“Dibuka seperti ini baru sekitar 8 hari, antusias wisatawan cukup banyak sebetulnya,” kata Trisna.
Spekulasinya membuka, kata Trina, dengan rekomendasi dari Muspika setempat berikut gugus tugas, melampirkan persayaratan CHSE tentang kebersihan keselamatan, kesehatan, dan kelestarian hidup
“Itu langsung dari kemenpar langsung, ada auditornya, persiapan apa aja yang ada di lokasi, sehingga ada rating 90 persen, dengan hasil memuaskan,” katanya.
Trisna mengatakan, untuk prokes Covid 19 tentu diutamakan karena salah satu auditor CHSE untuk sebagai sarat prokes di tempat wisata, seperti pembatasan, buka tutup jalur tiketing.
“Sementara pembatasan pengunjung sekarang 30 persennya,” kata Trisna.
Trisna mengatakan, pengunjung Curug Tilu, yang menyuguhkan tempat selfie, playground, restoran, selama seminggu terdapat sekitar 400 orang.