Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan jumlah massa yang turun dalam tindakan diperkirakan 2.000 orang. Diduga, ada kelompok intrusif yang berpartisipasi dalam tindakan untuk menyebabkan gangguan menghadapi.
Kericuhan itu disebabkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan sengaja melemparkan batu ke pagar dan di kantor DPRD Sulawesi Selatan untuk memprovokasi massa. Polisi telah memperingatkan melalui pembicara persuasif, tetapi mereka diabaikan dan mencoba memecah kantor terdekat Dewan lokal.
“Mereka ini sudah kita peringatkan (mahasiswa) untuk menghentikan pelemparan, karena akan merusak apalagi kantor pemerintah dan juga dewan, tapi tidak digubris,” ucapnya kepada wartawan Senin (11/4) malam.
“Mau tidak mau kita lakukan pendorongan, tetapi kita sampaikan persuasif, namun mereka tidak mendengarkan. Terpaksa kita gunakan gas air mata,” ujarnya menambahkan.