“Makanya lebih ke dampak psikologi anak. Di mana anak merasa bosan dan jenuh, kangen dengan teman-temannya. Kejenuhan terus-menerus juga bisa menyebabkan depresi anak,” jelasnya.
Adapun, solusi sementara yang diambil untuk mengatasi dampak psikologis pada anak adalah dengan melakukan home visit atau belajar di rumah siswa, guna mengurangi bosan pada anak.
“Kehadiran siswa ketika belajar online 80-90 persen. Artinya yang sekitar 10-20 persen anak-anak yang terkendala pelaksanaan belajar online, bisa jadi karena terbatasan infrastrukturnya, HP-nya atau laptopnya, atau mungkin kuotanya dan sebagainya. Makanya ada solusi lain pembelajaran luring itu,” pungkasnya.***AS