Akibat anak tidak masuk ke SMPN 1 Soreang , (16/7/2020) Cecep pegawai Dinas Pendidikan Kab Bandung , bidang program data dan informasi jadi korban pemukulan salah satu yang mengatas namakan orang tua siswa berinisial Y Bandung ,
(Y) diduga sebagai tersangka merasa kurang puas , keterangan mengenai PPDB untuk SMP yang diberikan Cecep sehingga berujung pemukulan yang mengakibatkan luka lebam pada pelipis kanan muka Cecep .
Pihak Polsek Soreang beraksi dengan membawa Cecep untuk visum untuk dasar laporan atas tindakan penganiyayaan terhadap staf Disdik Kab Bandung .
Hal tersebut diakui Kapolsek Soreang Kompol Yana , bahwa telah terjadi insiden pemukulan terhadap saudara Cecep staf Disdik Kab Bandung di halaman Kantor Disdik , akibat pemukulan tersebut , jajaran kami membawa korban ke rumah sakit untuk di visum .
Kejadian pemukulan terhadap staf Disdik Kab Bandung sekitar jam 2 lebih 30 menit sore , dari insiden ini jelas kena pasal 351 kalau lebih dari satu orang pengkeroyokan kena pasal 170 .
Dan kami himbau dengan kejadian ini , mari kita sama -sama kita patuhi ikut aturan yang ada dan jangan sampai insiden tidak terjadi lagi , karena aturan dibuat untuk kepentingan bersama ,” tegasnya
Ditambah Kadisdik Kab Bandung ,DR Juhana ,ada sedikit insiden di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Bandung , kalau itu ada hubungan dengan PPDB itu sebuah resiko dalam menegakkan peraturan pemerintah dalam hal ini Permen Dikbud No 44 dan Perbup No :37 tentang PPDB .
Ada resiko fsikologi dan resiko fisik , ada tekanan -tekanan dari masyarakat ,mereka ada kesulitan dalam mematuhi aturan dari tekanan berimplikasi kepada insiden sehingga terjadi pemukulan .
Saya menghimbau kepada lapisan masyarakat mari kita patuhi tata cara metoda tentang PPDB yang mengacu kepada Permendikbud No 44 dan itu berlaku seluruh Indonesia , jangan memaksakan diri untuk masuk ke sekolah favorit .
Jangan ada alasan ga punya biaya biasa toh ada pilihan seperti afirmasi sebanyak 15 % padahal angka kemiskinan hanya 8 % di Kab Bandung ,” Ungkapnya (Mindra )