Kejati Isyaratkan ada Tersangka Baru lagi dalam Korupsi Bapenda Riau

- Pewarta

Rabu, 21 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pekanbaru | Kontroversinews- Kejaksaan Tinggi Riau menyatakan akan segera mengeluarkan surat perintah penyidikan (Sprindik) dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.
“Untuk perkara Bapenda kita akan keluarkan dua sprindik baru,” kata Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Riau, Sugeng Riyanta kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan dua Sprindik baru itu akan diterbitkan untuk dua bidang lainnya yang diduga terlibat dugaan korupsi berjamaah di Bapenda Riau.
Kedua bidang itu adalah Bidang Pengawasan dan Pengolahan Data Bapenda Riau.
Dengan keluarnya sprindik tersebut maka Kejati Riau akan segera memulai penyidikan sehingga jumlah tersangka perkara dugaan korupsi di Bapenda Riau yang kini telah menyeret lima tersangka, berpotensi bertambah.
Terbitnya Sprindik baru ini dilakukan Sugeng di ujung masa jabatannya sebagai Aspidsus Kejati Riau, sebelum menjalani amanah baru di Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
Ia menegaskan dirinya tidak akan meninggalkan pekerjaan rumah sebelum menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
“(Setelah penetapan tersangka baru) biar diteruskan oleh pengganti saya disini,” ujarnya.
Sejauh ini, Kejati Riau telah menetapkan lima tersangka dalam dugaan korupsi tersebut. Seluruh tersangka merupakan wanita. Dua diantaranya telah menjalani proses persidangan, yakni Deyu dan Deliana.
Dua terdakwa itu merupakan pejabat penting di Bapenda Riau. Deliana adalah Sekretaris Bapenda Riau, sementara Deyu Kepala Sub Bagian Keuangan Bapenda Riau.
Sementara tiga wanita lainnya adalah Y, DA dan SA. Ketiga tersangka yang merupakan bendahara tiga bidang di Bapenda tersebut telah ditahan pekan lalu.
Kasus dugaan korupsi tersebut terjadi pada rentang 2015-2016 silam dengan kerugian negara mencapai Rp1,23 miliar. Modus korupsi tersebut adalah dengan memotong sejumlah pos anggaran hingga pada akhirnya tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Sumber: antara

Berita Terkait

Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Tangkap Pengedar Obat Keras
Sat Reskrim Narkoba ‎Polres Cirebon Kota Gerebek Warung di Harjamukti, Puluhan Botol Miras Diamankan
Polres Cirebon Kota Amankan Ribuan Butir Obat Terlarang dari Seorang Petani
Dana BOS Rp3 Miliar Dikorupsi, Kepsek SMAN 16 Medan Gasak Rp826 Juta
Satres Narkoba Polres Cirebon Kota, Berhasil Tangkap Dua Pria Penjual Sabu di Area Futsal
Prabowo Soroti Immanuel Ebenezer, “Apakah Tidak Ingat Anak Istri Kalau Tangan Diborgol Pakai Baju Oranye?”
Sat Reskrim Polres Cirebon Kota, Berhasil‎ Ringkus 3 Pelaku Tawuran Konten
Obat Ilegal Kian Marak, Sat Reserse Narkoba Cirebon Kota Bertindak Cepat

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:30

Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Tangkap Pengedar Obat Keras

Minggu, 21 September 2025 - 16:08

Sat Reskrim Narkoba ‎Polres Cirebon Kota Gerebek Warung di Harjamukti, Puluhan Botol Miras Diamankan

Jumat, 19 September 2025 - 07:52

Polres Cirebon Kota Amankan Ribuan Butir Obat Terlarang dari Seorang Petani

Rabu, 17 September 2025 - 15:03

Dana BOS Rp3 Miliar Dikorupsi, Kepsek SMAN 16 Medan Gasak Rp826 Juta

Selasa, 16 September 2025 - 22:35

Satres Narkoba Polres Cirebon Kota, Berhasil Tangkap Dua Pria Penjual Sabu di Area Futsal

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41