“Informasi dari WHO mengatakan, orang sukses di dunia itu sebagian besar usianya 60 tahun ke atas. Tadinya saya kira usia 60 tahun itu masa pensiun. Makanya saya jadi semangat lagi. Saya ingin sukses di pertanian di usia 60 tahun ke atas,” bebernya.
Menurut dia, Cikalongwetan memiliki banyak lahan kosong dan subur yang bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang bisa menghasilkan. “Saya melihat di Cikalongwetan ini tanahnya subur dan masih banyak lahan kosong.
Asalkan ada ketersediaan air maka berbagai sayuran seperti yang ada di Lembang bisa tumbuh di sini,” ungkap Yayat.
Yayat mengaku akan menerapkan konsep pertanian tumpang sari dengan menggunakan mulsa. Menurut dia, mulsa menjadi salah satu kunci agar petani bisa terus panen rutin setiap pekan dan setiap bulan.
Mengutip dari Kompas, jika sistem tersebut berjalan, maka petani bisa mendapatkan penghasilan kotor 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional. Yayat mengaku akan memanfaatkan total lahan seluas 11 hektare yang akan ditanami berbagai komoditi pertanian seperti pisang, sayuran, singkong, dan buah-buahan.
Agar berkesinambungan, Yayat akan menjalin kerja sama kemitraan dengan masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan sehingga bisa lebih luas lagi. “Nantinya mereka (pemilik lahan) bisa mendapatkan penghasilan dua kali lipat dari biasanya,” kata Yayat.***AS