UIN Walisongo Mengabdi: Keterampilan Ibu Balita Meningkat, Pangan Lokal Jadi Pilar PMT Sehat

oleh
oleh

Semarang (Kontroversinews).- Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Dosen Gizi UIN Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis program studi yaitu peningkatan keterampilan ibu balita dalam pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal di Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kendal. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan keterampilan ibu-ibu balita di desa dalam membuat PMT dari bahan pangan lokal yang mudah diakses dan kaya nutrisi. Beberapa agenda utama yang dilaksanakan dalam serangkaian kegiatan ini yaitu penyuluhan PMT berbasis pangan lokal dan demonstrasi masak menu PMT pada Kamis (19/09/24) dilanjutkan acara puncak berupa Gebyar Kreasi PMT pada Selasa (24/09/24).

Penyuluhan Gizi: PMT berbasis Pangan Lokal pada Balita

Kegiatan dimulai dengan penyuluhan gizi yang dihadiri oleh 50 peserta ibu balita dari berbagai dusun di Desa Gondang. Dalam sesi ini, Elviana Agustin S.Gz sebagai ahli gizi memberikan pemahaman mendalam tentang Pemberian Makan Tambahan (PMT) dengan memanfaatkan bahan dasar pangan lokal seperti alpukat dan ikan lele untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang balita. Selain itu, ibu-ibu juga dibekali pengetahuan mengenai bagaimana membuat menu PMT yang sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak-anak mereka.

Demo Masak: Kreatifitas dalam Pengolahan Pangan Lokal

Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan demo masak yang menampilkan cara inovatif dalam mengolah bahan-bahan pangan lokal menjadi makanan tambahan yang bergizi dan menarik bagi balita. Para ibu-ibu berpartisipasi aktif dan menyaksikan secara langsung bagaimana mengolah alpukat dan ikan lele menjadi hidangan bergizi seperti pudding alpukat dan nugget lele. Tidak hanya mudah dibuat, makanan ini juga sesuai dengan selera balita dan kaya nutrisi.

Gebyar Kreasi PMT: Ajang Unjuk Kebolehan Ibu-ibu Desa Gondang

Puncak acara ditutup dengan Gebyar Kreasi PMT, di mana para peserta diundang untuk membuat dan membawa kreasi olahan menu PMT dengan bahan pangan lokal yang telah dipelajari selama kegiatan. Ibu-ibu secara berkelompok memamerkan hasil kreasi mereka, yang dinilai berdasarkan tampilan, rasa dan pemanfaatan pangan lokal. Kemeriahan acara semakin terasa saat setiap kelompok menyajikan hidangan andalan mereka, mulai dari camilan berbahan dasar alpukat yaitu brownis alpukat, pudding alpukat dan bakpia kukus alpukat hingga camilan yang dibuat dari bahan pangan ikan lele yaitu dimsum lele dan nugget lele.

Serangkaian kegiatan pengabdian ini disambut antusias oleh masyarakat Desa Gondang. Para ibu merasa terbantu dalam memahami pentingnya pemanfaatan pangan lokal untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak mereka melalui PMT yang disajikan. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat desa untuk lebih mandiri dalam menyediakan makanan bergizi dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka.

Salah seorang peserta, Ibu Ima, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti kegiatan ini, “Saya merasa senang dan berharap akan ada lagi kegiatan seperti ini karena sangat menambah wawasan dan pemahaman bagaimana memberikan makanan tambahan yang sehat untuk anak dengan memanfaatkan bahan-bahan dari pangan lokal yang ada di desa. Anak-anak jadi lebih suka makan, dan gizi mereka pun terjaga” tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dan menginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan program sejenis, guna meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan balita melalui pendekatan bahan pangan lokal. (Lip Kiki / red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *