Tragis! Anak Tewas Setelah Makan Sate, Polisi Temukan Banyak Kejanggalan

oleh
anak driver ojol meninggal setelah makan sate. (ist)

“Terus ibunya minta agar paket untuk saya saja. Terus saya bawa pulang,” lanjutnya.

Sesampainya di rumah, Bandiman langsung membuka paket makanan itu dan disantap oleh anggota keluarganya. Dia masih sempat memakan sate sebanyak dua tusuk dan tidak merasakan apa-apa, begitu pula dengan anak pertamanya.

“Sebenarnya Naba juga dapat takjil dari TPA, yakni Gudeg. Tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya, makanya keracunan,” jelas dia.

Setelah memakan sate yang dicampur bumbu itu, Naba langsung merasakan pahit di tenggorokan. Dia juga sempat meminum air beberapa teguk untuk membantu sate yang terasa pahit masuk ke dalam perut. Sehabis itu dia muntah di dapur dan langsung tergeletak serta mulut mengeluarkan busa.

“Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.

Sementara ibu Naba, Titik Rini (43), langsung mendapatkan perawatan di RSUD Jogja. Namun, tidak sampai menjalani rawat inap. Sebab, dirinya sudah pulang ke rumah Minggu malam.

“Saya pulang jam 23.30 WIB. Setelah racun dikeluarkan,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto, mengakui ada banyak kejanggalan terkait keterangan dari Bandiman dan Titik. Sebab, dari keterangan Titik, Naba makan lontong dicampur bumbu. Tapi dari pengakuan Bandiman, Naba makan sate dicampur bumbu.

“Selain itu kami juga mengecek ke lokasi pengiriman. Katanya istri Tomi usianya sekitar 50-an (tahun), tapi saat dicek usianya 30-an. Untuk itu ada kejanggalan,” kata Kapolsek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *