Namun, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya jerawat. Sebagai permulaan, pantau bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap jumlah susu yang kita konsumsi. “Coba hentikan produk susu sepenuhnya, lalu secara bertahap konsumsi kembali sepanjang minggu,” sarannya. “Jika kita melihat kulit bereaksi buruk, kita dapat membatasi asupan susu atau beralih ke alternatif non-susu.” Ada banyak alternatif non-susu, di antaranya: Oat, kacang, dan alternatif nabati tanpa efek samping negatif seperti munculnya jerawat.
Menurut Harbstreet, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengungkap hubungan kausal 100 persen antara produk susu dan jerawat. “Intinya, produk susu tidak seratus persen menyebabkan jerawat, sehingga tidak ada alasan untuk menghindarinya kecuali kita memiliki alergi atau sensitivitas susu atau lebih memilih untuk menghindarinya karena preferensi pribadi,” katanya. “Jerawat adalah kondisi multifaktor yang kompleks. Meski perubahan pada diet kita dapat berdampak, membersihkan dan mencegah jerawat mungkin memerlukan bimbingan profesional dari dokter kulit, aturan perawatan kulit yang tepat, atau obat-obatan.”
Sumber: Kompas.com