PT Pertamina Anggarkan Investasi Rp 153 T di 2021

oleh
Pertamina

Sebagai kelanjutan dari implementasi program biodiesel yang dijalankan sejak 2006, Pertamina juga berkomitmen mengembangkan biofuel atau biodiesel 100% dengan mempercepat penyelesaian proyek biorefinery di tiga lokasi, yakni kilang Cilacap, Dumai dan Plaju untuk memenuhi kebutuhan biodiesel dengan mengolah sumber energi dari kelapa sawit yang melimpah di dalam negeri.

“Melalui investasi pembangunan kilang, Indonesia dapat mewujudkan swasembada atau kemandirian energi yang sangat diperlukan di masa depan,” ujarnya.

Lalu di sektor hilir, Fajriyah menuturkan, Pertamina juga terus mengembangkan infrastruktur penyaluran BBM, LPG, dan Gas. Saat ini, Pertamina sedang menuntaskan 14 lokasi terminal BBM dan empat lokasi terminal LPG di Indonesia Timur. Untuk mendorong upaya konversi energi bagi pembangkit listrik PLN, Pertamina juga membangun infrastruktur LNG di 56 titik.

“Mengantisipasi era transisi energi, Pertamina terus mengembangkan PLTP, PLTS atau PLTGU untuk ketahanan energi nasional,” imbuhnya.

Anggaran investasi untuk seluruh proyek tersebut bersumber dari internal ekuitas perusahaan maupun pembiayaan eksternal dalam bentuk pinjaman (loan), obligasi global (global bond) atau pendanaan proyek (project financing).

Dari keseluruhan proyek, yakni 14 Proyek Strategis Nasional dan 300 proyek investasi lainnya di sektor hulu, hilir, dan energi bersih terbarukan, Pertamina memerlukan sekitar US$ 92 miliar sepanjang 2020-2024.

“Melalui proyek dan pemanfaatan dana yang produktif ini, Pertamina dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang secara bertahap digunakan untuk membayar pinjaman,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *