“Dia dilaporkan naik dari 13 meter dalam 20 hingga 40 detik dan tidak memiliki bukti barotrauma?” tanya seorang dokter kepada New York Post. Dokter itu mengatakan, dengan kondisi yang dialami Packard, seharusnya dia mengalami cedera yang lebih serius. Contohnya, kehilangan pendengaran karena perubahan tekanan air.
Pria pencari lobster itu dilaporkan hanya mengalami luka di jaringan lunak. Dia tidak mengalami patah tulang atau cidera serius lain.
Sementara itu, Jooke Robbins, seorang ahli ikan paus bungkuk mengatakan, kejadian ini sangat langka karena mamalia laut ini bukanlah hewan yang agresif, terutama terhadap manusia. “Berdasarkan keterangan yang dijelaskan, ini pasti kesalahan dan kecelakaan di pihak si bungkuk,” kata Direktur Studi Paus Bungkuk di Pusat Studi Pesisir Jooke Robbins.
Dia mengemukakan, ketika paus bungkuk makan, mulut mereka seperti parasut, menghalangi penglihatan mereka. Dimungkinkan bagi hewan untuk membungkus mulutnya di sekitar benda besar dan kemudian meludahkannya. Namun, kasus pasus bungkuk yang melukai penyelam sangat jarang dan hampir tidak ada.
“Ini bukan sesuatu yang pernah saya dengar terjadi sebelumnya,” kata Robbins saat dimintai komentar soal kisah Michael Packard.***AS