Oleh sebab itu Bobby meminta pihak Faskes turut proaktif dalam memberikan data sebab sangat penting menjadi bahan untuk penanganan lanjutan.”Karena selama ini, hanya kita yang nelpon. Setiap jam 3 tiap harinya, kalau gak di telepon gak dilaporkan (data Covid), Itu upaya kami selama ini. Sementara laboratorium kita disini hampir 21 lab, kalau kita telepon satu satu satu, kan repot juga,” bebernya.
Sementara, Gubernur Edy sebelumnya menjelaskan perbedaan data itu disebabkan adanya data ganda atau Doble saat melakukan input. Sehingga dilaporkan ke pusat dan menyebabkan jumlah kasus di Sumut tak kunjung turun.
“Misalnya kita Swab antigen dan hasilnya positif, langkah selanjutnya tentu kan dia di Swab PCR, yang hasilnya itu akan keluar esok hari. Nah hasil swab antigen tadi kan dilaporkan, dan besoknya ketika hasil PCR ternyata positif, itu juga dilaporkan lagi menjadi kasus harian, akhirnya doble-doble data itu,” pungkasnya.