Dalam permintaan maaf tersebut, Dvork juga mengakui dia tidak peka dengan perasaan banyak orang terdekat di Kuwait dan Palestina. Unggahan tersebut juga bukan berarti Dvork mengungkapkan sikap tidak hormat kepada para korban Palestina yang tidak bersalah.
“Itu sama sekali bukan niat saya untuk mengungkapkan sikap tidak hormat saya terhadap para korban Palestina yang tidak bersalah dan korban yang kerugiannya saat ini kami saksikan, yang membuat saya sangat sedih,” katanya.
Mengutip dari iNews, ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. ***AS