SOREANG || Kontroversinews – Gedung Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Kabupaten Bandung yang berlokasi di Jln. Raya Soreang terbakar, Jum’at (2/10) sekitar pukul 14.45 WIB.
Sebagian besar atap gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut, hangus terbakar dilalap Si Jago Merah. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Kebakaran Kab. Bandung H. Ating Rochyadi, mengatakan berdasarkan keterangan dari para pekerja, api berasal dari bagian atas dan langsung melahap atap yang berbahan seng tersebut.
“Diduga ada percikan yang menyebabkan atap terbakar. Bahannya dari seng yang mudah terbakar,” ujar Ating di lokasi kejadian.
Ating menduga percikan api berasal dari korsleting listrik. Selain sedang ada pengerjaan las, di bagian atap juga sedang dilakukan pemasangan instalasi listrik.
“Terlihat di atas banyak kabel. Mungkin sedang ada pengerjaan instalasi listrik,” ucapnya.
Beruntung, lokasi kebakaran tidak jauh dari Pos Pemadam Kebakaran Soreang, sehingga petugas bisa cepat bertindak.
Api bisa dipadamkan pukul 15.30 WIB setelah Pemadam Kebakaran mengerahkan 5 unit armada. “Sekarang sudah aman. Api sudah padam dan sedang proses pendinginan,” kata Ating.
Salah seorang pekerja bangunan di gedung tersebut, Yayat mengatakan, di dalam bangunan tersebut sedang ada sekitar 30 pegawai yang mengerjakan proses pembangunan.
“Yang terbakar bagian atas. Saya sedang di dalam. Ada yang teriak kebakaran. Panik, semua keluar. Api sudah besar di atas,” ujar Yayat.
Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Nia Nindhiawati mengatakan, gedung tersebut saat ini masih dalam tahap pembangunan lanjutan tahun ini.
“Pak Bupati menyediakan gedung tersebut untuk masyarakat miskin yang ingin menyampaikan permasalahan sosialnya, jadi sebenarnya ini sangat baik ya,” ujar Nia.
Nia yang juga merupakan manager SLRT menyebutkan bahwa anggaran pembangunan gedung SLRT tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia, yaitu senilai Rp 7,5 sampai Rp 8 miliar. Namun, terkait kebakaran yang terjadi, ia mengaku belum mengetahui penyebab pastinya.
“Saya belum bisa memberi pernyataan, soalnya belum tahu penyebab pastinya,” kata Nia. ( Lily Setiadarma )