Bulan lalu, tim yang berbeda juga mengumumkan penemuan materi genetik dari kerangka berusia 7.000 tahun di Sulawesi yang diidentifikasi milik seorang perempuan berusia 18 tahun.
Tulang rahang yang baru-baru ini dilaporkan mendahului sisa-sisa kerangka tersebut.
Temuan ini mendorong kembali keberadaan Homo sapiens di Sulawesi selama ribuan tahun. Meski begitu, sangat disayangkan bahwa tulang yang ditemukan tidak lengkap sehingga tidak bisa memberi tahu tentang individu asalnya.
Namun, para ahli yakin bahwa tulang rahang itu milik orang dewasa karena geraham ketiga yang erupsi. Tim ilmuwan berharap penggalian di masa depan akan mengungkap lebih banyak tentang spesies tersebut.***