Melansir dari Antara, Sabtu (2/10/2021), tarian pertama kali dimulai oleh para penari laki- laki berjumlah enam orang yang seakan membawa alat untuk menokok pohon sagu.
Tak lama kelompok penari wanita dengan jumlah yang sama ikut bergabung untuk menjadikan air sagu yang telah didapat diolah untuk menjadi sagu.
Kelompok penari itu terlihat sangat harmonis menarikan tarian seolah mendalami kegiatan bertani sagu yang menjadi kebiasaan masyarakat Papua.
Tarian ini semakin terasa sangat berkearifan lokal karena para penampil yang menari dilengkapi dengan kostum yang terasa menyatu dengan alam.