SOREANG | Kontroversinews – Pasar Ikan Modern di Desa Cincin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung yang ditargetkan diresmikan pada April kemarin molor menjadi Oktober mendatang. Sebabnya, hal itu terjadi dikarenakan sejumlah fasilitas seperti pagar, tempat parkir dan eskalator untuk pengunjung masih dalam tahap proses pembangunan.
Berdasarkan pantauan, operasional Pasar Ikan Modern belum digunakan oleh para pedagang. Hanya ada beberapa pekerja yang tengah membangun pagar dan membangun fasilitas parkir.
“Pembangunan (oleh) pusat sudah 100 persen dan akan diresmikan April tapi tidak siap,” ujar Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Pemkab Bandung, H.Marlan
kepada wartawan, Kamis (27/6).
Menurutnya, anggaran pembangunan yang semula Rp 38 miliar mengalami efisiensi menjadi Rp 28 miliar. Kemudian pasca dibangun masih terdapat beberapa fasilitas yang belum dibangun dengan baik.
Selanjutnya, Bupati Bandung menawarkan pembangunan fasilitas lainnya seperti pagar, tempat parkir dan eskalator di Pasar Ikan Modern dengan menggunakan dana APBD. Sehingga diperkirakan pada Oktober mendatang baru akan diresmikan yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo.
Ia pun memastikan kekhawatiran masyarakat terkait limbah yang dihasilkan akan diproses menggunakan instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Kemudian diharapkan tidak akan mengeluarkan bau amis. Tidak hanya itu, harga-harga komoditas ikan di Pasar Ikan Modern akan lebih terjangkau dibandingkan pasar yang lainnya.
“Di dalam tidak akan bau amis, ada sanksi kalau pedagang melanggar,” katanya. Menurutnya, pemilihan lokasi pembangunan pasar ikan di dekat pemukiman agar meningkatkan konsumsi masyarakat terkait ikan lebih tinggi.
“Kita evaluasi kalau ada yang perlu diperbaiki. Informasi pusat, kalau sudah beroperasi Oktober diresmikan oleh presiden,” katanya.m
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kabupaten Bandung, Dadang Hermawan mengatakan dari luas lahan 22 ribu meter persegi, lokasi pasar ikan dibangun pada area 7800 meter persegi. Dengan jumlah lapak mencapai 224 lapak.
Ia mengungkapkan, dibagian depan pasar akan dijual produk kering, kemudian ditengah dijual ikan segar, ikan hidup dan lantai dua untuk food court. Saat ini menurutnnya jumlah pedgaang yang sudah mendaftar sebanyak 108 pedagang ikan.
“Pedagang yang masuk 108 orang lebih, panitia bersama dinas pangan dan perikanan dan kementerian,” ungkapnya. Terkait dampak negatif pihaknya berusaha agar limbah yang dihasilkan dikelola dengam baik. (Lily Setiadarama )