Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga diterapkan pada aktivitas pariwisata seperti pertandingan sepak bola atau konser musik, juga kuliner dan restoran.
“Protokol kesehatan juga digunakan di bidang pendidikan, baik SD, SMP, SMA, universitas, serta protokol kesehatan yang paling penting di acara atau hari keagamaan, ritual-ritual keagamaan yang tiap minggu atau hari raya besar,” katanya.
Budi mengatakan strategi kedua adalah kegiatan pengetesan dan penelusuran yang akan diperkuat secara terarah, sehingga tepat sasaran.
“Nanti pengetesan dan penelusuran ini harus terarah. Tidak secara massal, benar-benar yang butuh atau istilahnya para ahli kesehatan adalah pengetesan epidemiologi, bukan pengetesan untuk skrining,” katanya.
Strategi pengetesan yang dilakukan, kata Budi, mengarah pada suspek dan orang dengan kontak erat yang bergejala. “Bukan semua orang dites karena mau melakukan aktivitas tertentu,” katanya.
Strategi ketiga, kata Budi, adalah perawatan atau terapeutik pada pasien COVID-19 di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.