Dilampirkan dengan foto saya waktu kedatangan bapak Presiden RI Joko Widodo hari Jumat,” ungkap Damai saat ditemui di Polres Lombok Tengah. Atas unggahan tersebut, terlapor dianggap telah menjatuhkan harga diri dan telah menghina serta melecehkan serta merusak nama baik Damai. Dia menyebut dirinya dan keluarga yang lain tidak pernah diundang pihak ITDC maupun MGPA sebagai pawang hujan saat WSBK berlangsung, kecuali pada waktu kedatangan Presiden RI ke Sirkuit Mandalika.
“Makanya saya datang melaporkan permasalahan ini dengan harapan bapak Kapolres Lombok Tengah untuk membantu menyelesaikan perkara penghinaan, pelecehan serta pencemaran nama baik saya di media sosial,” tegasnya.
“Beberapa kali presiden datang, alhamdulilah tidak pernah ada hujan karena tuhan yang menentukan. Kami hanya sebagai syarat atau perantara saja, karena yang menentukan adalah Tuhan,” terang Damai. Dia menyayangkan melihat berbagai komentar yang menganggap pawang hujan tidak bekerja maksimal dengan mencantumkan foto dirinya. Padahal foto yang beredar bukan saat event WSBK akhir pekan lalu, tetapi saat kedatangan presiden.
Sementara itu, Kanit 1 SPKT Polres Lombok Tengah IPDA Supardi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan sedang ditindaklanjuti. “Laporannya sudah kamj terima, tinggal kami tindak lanjut untuk kami sampaikan ke pimpinan,” pungkas IPDA Supardi.