Bupati Kuningan Menghadiri Milangkala ke-518 Desa Linggajati

oleh
oleh

Kuningan | Kontroversinews.-Bupati Kuningan H.Acep purnama, SH., M.H., dan Wakil Bupati M. Ridho Suganda, SH., M.Si menghadiri acara Milangkala ke-518 Desa Linggajati, di Alun-Alun Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Sabtu (8/6/2019).

Acara yang dihadiri Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, SE beserta keluarga Kesultanan Kasepuhan, Raja Maros Aa Panareka dari Sulawesi Selatan, Camat Cilimus Dra. Eny Sukarsih, M.Si, Anggota Muspika Kecamatan Cilimus, Kepala Desa Linggajati serta para tokoh masyarakat dimeriahkan berbagai pergelaran seni dan budaya tari topeng, kaulinan budak lembur dan pembacaan sejarah Desa Linggajati.

Bupati Acep mengapresiasi acara ulang tahun Desa Linggajati yang digagas Karang Taruna Purbadireja desa tersebut yang telah mampu berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan yang bernilai sejarah itu. Generasi muda diharapkan mampu meneruskan cita-cita pendahulu dalam membangun desa.

“Saya sangat menghargai upaya yang dilakukan kalangan pemuda Desa Linggajati dalam memelihara nilai-nilai sejarah. Mari kita menghormati serta menjungjung tinggi sejarah yang telah ditorehkan oleh para pendahulu,” kata Bupati Acep Purnama. Bupati Acep menambahkan, para leluhur Desa Linggajati telah menanamkan nasihat-nasihat dan ajaran yang perlu dilanjutlkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Apalagi Desa Linggjati memiliki sejarah panjang yang memiliki nilai-nilai sangat luar biasa yakni sebagai tempat Perundingan Linggarjati.

“Moal aya ayeuna lamun henteu aya baheula (Tak akan ada sekarang kalau tidak ada masa dahulu). Mengingat sejarah masa lalu penting sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki berbagai kekurangan pada saat sekarang dan masa mendatang,” paparnya. Hal senada disampaikan Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Arif, yang mendukung atas upaya yang dilakukan Karang Taruna Purbadireja dalam menggali sejarah Desa Linggajati.

“Karang Taruna Purbadireja bahu membahu dengan Keraton Kasepuhan untuk menyusun sejarah Desa Linggajati, yang terdiri dari beberapa tim untuk menggali sejarah Desa Linggajati, baik situs cagar budaya yang ada dan naskah kuno Kuningan Cirebon,” ujar Pangeran Arif. Ia menjelaskan, Keraton Kasepuhan bersepakat dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk bersama-sama mempromosikan destinasi wisata sejarah dan budaya  di Cirebon dan Kuningan.

“Kita angkat Desa Linggajati menjadi desa wisata sebagai salah satu penggerak ekonomi dengan mensinergikan antara Cirebon dan Kuningan untuk memaksimalkan potensi kuliner, kerajinan, wisata, pegunungan, pantai, kesenian dan destinasi wisata lainya,”jelasnya.

Sementara ditempat terpisah dikatakan Ati Sukanda salah satu masyarakat sekitar dan sekaligus sebagai salah satu peserta kegiatan acara ,mengungkapkan bahwa acara ini perlu di junjung dan di lestarikan serta bisa terus berlanjut hal itu agar kelestarian budanya bisa terus ada dan sejarah Lingga jati terus digali dan pada ahirnya dapat diketahui publik, kami sendiri sebagai putra daerah merasa bangga ternyata sejarah Lingga jati begitu menarik untuk diungkap dan diketahui masyarakat umum  tentang sejarah Linggajati yang banyak mengandung makna dan arti .(DS/Ati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *