Kab. Cirebon | Kontroversinews-Bermula saat tim media ini dengan beberapa rekannya dari DPD LSM LASKAR NKRI kabupaten cirebon,hendak melakukan klarifikasi terkait adanya dugaan merk ilegal produsen beras pada produk kemasan berasnya.kedatangan tim media ini dan beberapa rekan dari LSM ini atas undangan seseorang yang belakangan diketahui bernama ali,sang bos beras yang diduga memasang merk/brand ilegal pada kemasan berasnya (karung beras,red) dengan ketua dpd lsm laskar nkri kabupaten cirebon lewat telpon.sang bos beras bernama ali ini bicara lewat telponnya mengajak tim untuk datang kerumahnya,”kesini aja kerumah,sambil ngopi”.atas ajakan yang terkesan mengundang itu,tim langsung mendatangi rumah ali pada 1-juni-2020 sekitar maghrib.
Rumah ali yang dijadikan tempat pertemuan berada diwilayah desa buntet kecamatan astana japura kabupaten cirebon propinsi jawa barat,kedatangan tim atas ajakan ali via telpon tersebut hanya dalam rangka klarifikasi tentang dugaan merk ilegal pada kemasan beras.namun pada saat tim baru duduk sekitar 5 menitan dirumah ali,tiba-tiba entah ada yang menggerakkan atau tidak.puluhan massa berdatangan kerumah dimana ali dan tim ini hendak bicara klarifikasi,bahkan ada beberapa orang yang diduga aparat kepolisian berpakaian preman juga ikut datang.selang beberapa menit kemudian datang juga seseorang yang bertingkah arogan,dengan nada sedikit kasar,orang ini bicara lantang “sampean kesini mau apa !,ini warga saya.harus saya lindungi !”.salah satu tim menimpali dengan pertanyaan,” sampean/anda kades/kuwu mana ?”,dijawab oleh orang tersebut “saya kades/kuwu desa sidamulya” ujar kades/kuwu yang juga pensiunan TNI AL ini.dan sejurus kemudian suasana mereda dan terjadilah obrolan,saat obrolan berlangsung sekitar setengah jam-an datanglah kades/kuwu desa buntet ikut nimbrung.dengan nada halus dan sopan serta bersahaja,”sudah,kita kan biasa bermitra.baik-baik sajalah”.
Entah apa yang ada dibenak bos beras ali dan yusuf yang juga seorang perangkat desa didesa sidamulya,sampai-sampai kedatangan massa yang berjumlah puluhan orang tersebut dibiarkan berkerumun tanpa adanya bahasa sedikitpun untuk membubarkan kerumunan massa.
Sampai berita ini diturunkan,belum ada jawaban klarifikasi terkait dugaan merk/bran ilegal pada kemasan wadah beras tersebut.karena tim media ini dan rekannya dari lsm merasa terintimidasi dengan kehadiran puluhan massa yang terkesan kurang bersahabat,”ini terlihat seperti tantangan” pungkas rekan lsm. (TIM)