23 Tahun Reformasi: Cerita Lengsernya Soeharto Usai Insiden Berdarah

oleh
Presiden kedua RI, Soeharto. (merdeka.com)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – 23 tahun yang lalu Presiden kedua RI, Soeharto lengser. Lengsernya Soeharto ini menjadi peringatan hari reformasi.

Cerita soal lahirnya hari reformasi ini bermula ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden kedua Indonesia sejak tahun 1967, menggantikan sang proklamator Sukarno. 32 tahun menjabat, presiden yang dijuluki sebagai bapak pembangunan ini dianggap mampu menjaga stabilitas negaranya.

Kendati demikian, stabilitas yang selalu terjaga itu akhirnya goyah juga. Demonstrasi dan kerusuhan merebak di mana-mana. Dalam buku “Sejarah Pergerakan Nasional” yang ditulis Fajriudin Muttaqin, dkk, ditulis demonstrasi mahasiswa ini bermula lantaran krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada tahun 1998. Reformasi terus disuarakan.

Krisis Ekonomi

Kegoyahan ekonomi ini merupakan bagian dari akibat krisis finansial di kawasan Asia. Krisis ini membuat kepercayaan masyarakat merosot. Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini. Reformasi adalah jalan yang dituntut masyarakat.

Mahasiswa pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari tampuk kekuasaan. Namun, Soeharto tetap pada pendiriannya untuk melakukan reformasi usai tahun 2003. Protes para mahasiswa pun makin tak terbendung lantaran reformasi tak kunjung terlaksana. Aksi demonstrasi bermunculan kembali di sejumlah daerah. Seperti di antaranya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ujungpandang dan daerah lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *