CIREBON Kontroversinews.com– Kabupaten Cirebon yang memiliki luas wilayah 1070 KM2 adalah kabupaten dengan 40 kecamatan, 12 kelurahan, dan 412 desa. dari jumlah desa sebanyak itu, ada satu desa yang cukup unik karena mempunyai seorang kepala desa yang sakti “(bisa menghilang)” dan bisa telewicara (tidak punya handphone). Kepala desa (kuwu) tersebut bernama Yuherna (laki-laki), dan nama desanya adalah desa Tonjong kecamatan pasaleman.
Hal tersebut terungkap, saat wartawan media ini bersama 2 rekan lainnya yang sama-sama berprofesi sebagai wartawan juga. mendatangi kantor desanya pada hari kamis 6 Januari 2022, untuk melakukan konfirmasi/wawancara terkait anggaran dana desa dan dana bantuan propinsi jawabarat tahun 2021 juga terkait adanya pembangunan kandang ayam peternak besar diwilayahnya yang diduga wilayah tersebut khususnya kecamatan pasaleman dalam peraturan daerah tentang rencana tata letak ruang wilayah (Perda RT RW) bukan kawasan zona peternakan.
Hingga segala jenis perijinannya, diragukan. saat didatangi, kantor desa tonjong sudah sedikit lenggang (sepi) yang ada hanya seorang juru tulis (sekretaris desa) yang sedang berbicara dengan seorang pengusaha peternak ayam, dan beberapa anak yang sedang ber-wifi ria.
Setelah ditunggu beberapa menit, sekdes didi yang sedang menemani pengusaha peternakan ayam sempat keluar dari ruangan dan menemui wartawan media ini dengan 2 rekannya sesama wartawan.
Ditanya mengenai dimana keberadaan kepala desanya, didi hanya menjawab “pak kuwu (kades) sedang keluar, dan barusan saya dapat info dari pak kades/kuwu pasaleman. kalau pak kuwu Yuherna sedang dalam perjalanan kesini, kekantor. coba aja tunggu, kayaknya pak kuwu herna akan mampir kedesa untuk menurunkan orang” ujar sekdes didi. namun setelah ditunggu beberapa lama, lewatlah mobil yang dikendarai kades herna (Yuherna). Tapi tidak berhenti di desa, tapi langsung kearah rumahnya. Wartawan media ini dengan teman-temannya, langsung berinisiatif mengejar. tapi apa mau dikata, sesampainya dirumah kades/kuwu. jangankan orangnya, mobilnya pun tidak terlihat hingga terkesan seperti orang “sakti” karena tahu-tahu hilang saja.
Karena tidak berhasil bertemu kades/kuwu Yuherna, wartawan media ini dengan teman-temannya memutuskan menunggu diwarung persimpangan jalan yang menuju rumah kades. namun karena cuaca tiba-tiba hujan, kami bertiga memutuskan untuk hengkang dan mampir dirumah sekdes didi untuk berteduh.
Dan satu lagi “kesaktian” kades/kuwu dari desa tonjong Yuherna kembali nampak, saat wartawan media ini memutuskan untuk wawancara kuwu lewat handphone dengan meminta nomer ke sekdes didi. Namun sekdes bilang “enggak punya nomernya pak”, begitu pula saat ditanya kalau tadi yang memberitahu bahwa kades/kuwu Yuherna sedang dalam perjalanan pulang dari nomer siapa. sekdes didi menjawab, “dari pak kuwu/kades pasaleman pak”.
Itulah jenis kesaktian kuwu herna, bisa menghilang dan bisa komunikasi dengan siapapun tanpa menggunakan alat bantu bicara berbentuk handphone. hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan apapun dari kades/kuwu Yuherna terkait penggunaan dana desa, dana banprop, dan kandang ayam berskala besar.