Kontroversinews.com– Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) kini telah menjadi epidemi global. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan angka kejadiannya menjadi 300 juta dan di Indonesia akan mencapai 25 juta pada tahun 2025.
Diabetes melitus tipe 2 ini berkaitan dengan resistensi insulin serta obesitas sehingga perlu terapi agar dapat mengurangi gejalanya dan dampaknya.
Adapun cara mengatasi diabetes melitus tipe 2 ini, yaitu berolahraga atau beraktivitas fisik.
Jenis aktivitas olahraga bagi penderita diabetes melitus tipe 2 adalah sebagai berikut:
1. Jalan kaki
2. Bersepeda statis
3. Berenang.
Aktivitas fisik adalah salah satu terapi utama dalam menurunkan glukosa darah secara tepat pada penderita diabetes melitus tipe 2. Efeknya dapat merubah kadar glukosa yang abnormal dan resistensi insulin.
Pada kebanyakan diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan obesitas, dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa darah setelah latihan fisik ringan sampai sedang.
Besarnya penurunan kadar glukosa sangat berkaitan dengan lamanya intensitas aktivitas fisik.
Intensitas latihan ringan sampai sedang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan efeknya dapat diperpanjang sampai pada periode usai latihan bagi penderita diabetes melitus tipe 2 ini.
Oleh karena itu latihan ringan sampai sedang bagi penderita diabetes melitus tipe 2 ini dianjurkan.
Program yang dianjurkan latihan olahraga fisik bagi DMT2. Program latihan olahraga fisik yang dianjurkan harus efektif untuk memperbaiki kekuatan otot dan daya tahan.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis aktivitas fisik. Frekuensi latihan fisik yang dianjurkan 3-5 kali dalam seminggu.
Mula-mula penderita diabetes melitus tipe 2, lama waktu latihan 10-15 menit, kemudian berangsur-angsur naik 30 menit.