Site icon kontroversinews.com

Terkait Revitalisasi Pasar Junjang Yang Terkesan Dipaksakan, Projo Dan LSM CIB : Hentikan Sementara Kegiatan Revitalisasi, Sampai Ada Kesepakatan Yang Jela

KAB. CIREBON (kontroversinews.com) – Berawal pada tahun 2015, saat pasar junjang yang terletak diwilayah junjang kecamatan arjawinangun kabupaten cirebon propinsi jawabarat yang mengalami musibah kebakaran.namun musibah tersebut tidaklah dianggap sebagai masalah serius, karena saat itu juga para pedagang langsung melakukan pembenahan dibekas lokasi kebakaran tersebut dan kembali beraktifitas dagang seperti biasa lagi.dan pada tahun 2018, ada wacana revitalisasi muncul kepermukaan.

Namun entah karena sebab apa, pemerintah desa junjang belum mau meladeni permintaan para pedagang yang mengusulkan harga kios, los, dan lapak.hingga akhirnya, pada tahun 2021.rencana revitalisasi (pembangunan) pasar junjang kembali muncul, namun dianggap oleh sebagian masyarakat desa junjang yang sebagian besar adalah para pedagang dipasar junjang dianggap tidak tepat waktu.karena tahun ini (2021,red) adalah tahun dimana kabupaten cirebon akan mengadakan pesta demokrasi tingkat desa bernama pemilihan kepala desa atau dicirebon disebut sebagai pemilihan kuwu, yang salahsatunya desa junjang sendiri satu desa diantara ratusan desa yang akan mengadakan pesta demokrasi pilkades/pilwu tersebut.

Hal ini tentu patut diduga akan dimanfaatkan oleh segelintir orang yang akan memanfaatkannya, ujar mukhidin tokoh wartawan cirebon yang juga seorang masyarakat pemerhati pasar rakyat.

Dugaan mukhidin ternyata bukan isapan jempol belaka, karena setelah dilakukan penelusuran oleh wartawan media ini didapati. Ada masalah yang diduga akan mengerucut kepada intrik kepentingan pribadi dan golongan, yang lebih mengedepankan finansial pribadi ketimbang kepentingan masyarakat umum.hasil penelusuran wartawan media ini didapati, bahwa pemdes junjang lewat kepala desa (kuwu) nya diduga kuat tidak memihak masyarakatnya yang sebagian berprofesi sebagai pedagang dipasar kebanggaan desa mereka yakni pasar desa junjang.dugaan tersebut muncul, saat wartawan media ini mendatangi kesekretariatan himpunan pedagang pasar (himppas).

Mendapati, dari awal wacana hingga terlihat keseriusan pihak pemdes untuk melakukan revitalisasi pasar junjang.”tidak satupun keputusan yang berpihak kepada para pedagang pasar yang terhimpun dihimppas, baik saat pemilihan pengembang (perusahaan pelaksana revitalisasi pembangunan pasar junjang), pembentukan panitia pembangunan, maupun perihal masalah harga kios, los, juga lapak, ujar soeharto kepala himpunan pedagang pasar (himppas) junjang yang diamini oleh pengurus himppas yang lainnya.

Soeharto menambahkan, “permasalahan revitalisasi pasar junjang yang terkesan tidak berpihak kepada kami para pedagang.sudah kami serahkan kepada teman-teman kami projo (pro jokowi) cirebon, lsm cib, dan teman-teman dari lembaga lain yang belum sempat kami beri kepercayaan untuk membantu setiap permasalahan yang kami alami.kami mohon maaf, bukannya kami tidak respon.tapi kami ingin masalah yang kami alami dan perlu bantuan tersebut tidak banyak merepotkan teman-teman lembaga lain, biarlah projo dan lsm cib saja dulu”,pungkasnya.

Atas penuturan ketua himppas soeharto, wartawan media ini menghubungi ketua projo cirebon dan ketua pac lsm cib arjawinangun lewat pesan singkat chatt whatsapp dan didapati pengakuan dari keduanya berujar mirip bahwa “saat belum terjadi kesepakatan apapun antara pedagang lewat himppas, pihak desa sebagai pemangku wilayah, dan pengembang (pemborong pelaksana pekerjaan revitalisasi) yang ditunjuk oleh pihak pemerintah desa.

Kegiatan revitalisasi dan pembangunan pasar darurat agar dihentikan sementara, sampai ada kesepakatan yang jelas antar semua pihak.bila perlu sampai munculnya kepala desa (kuwu) junjang yang baru,karena khawatir,kebijakan kades/kuwu yang saat ini akan berbeda dengan kades/kuwu nanti hasil pemilihan dipesta demokrasi pemilihan kepala desa (pilkades/pilwu) yang akan diselenggarakan tahun 2021 ini.” (KUSYADI)

Exit mobile version