CIREBON Kontroversinews.com – Kedua kali terpilih sebagai kepala desa (Kuwu) Tahun 2019 lalu tidak membuat hati seorang Yuherna jadi rendah diri malah kebalikannya, terkesan jumawa (sombong) dan arogan.
Bagaimana tidak, seorang pendukung yang begitu bersemangat dan rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta materinya agar sang idolanya bisa menang dan terpilih tersebut harus menelan pil pahit.
Setelah kurang lebih dua tahun, janji sang idola tetap tidak terealisasi. Hingga sang kakak dari orang yang habis-habisan berjuang dalam pemenangan pemilihan kepala desa tersebut, mengungkapkan kekesalannya lewat media sosial facebook.
Amrizal, sosok pendukung yang diawal dijelaskan sebagai orang yang berjuang habis-habisan demi membela sang idolanya yang bernama Yuherna (laki-laki) pada pesta demokrasi bernama pemilihan kepala desa (pilkades) yang oleh masyarakat sekitar disebut Pilwu (pemilihan kuwu) yang diselenggarakan pada tahun 2019 lalu di Desa Tonjong Kec.Pasaleman Kab.Cirebon Propinsi Jawa Barat.
Yuherna tampil sebagai pemenang dan dilantik hingga menjadi kepala desa (kuwu) tonjong untuk kedua kalinya, dan Amrizal si pendukung itu bangga setelah sang idolanya terpilih dan jadi kades/kuwu kembali.
Bukan tanpa sebab, bangganya Amrizal terhadap jadinya Yuherna sebagai kades/kuwu kembali akan mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang perangkat (karyawan) desa tercapai, hingga cerita uang-uang yang dia hamburkan untuk suksesi pilwu dan jadinya Amrizal sebagai perangkat desa tidak sia-sia.
Namun seperti pepatah “untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak”, tenaga, waktu, pikiran, dan uang yang dihamburkan dengan bahasa titipan itu tidak dapat terealisasi. setelah menanti dua tahunan lamanya.
Sang kades/kuwu Yuherna malah mengangkat Asep Susanto alias Apep yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua BPD (badan permusyawaratan desa) sebagai kepala dusun (kadus).
Padahal jabatan Kadus adalah salahsatu jabatan yang diucapkan kades/kuwu Yuherna adalah jabatan yang diutamakan menurut Amrizal, dan jabatan itu sebenarnya yang akan diberikan kepadanya.
Melihat adiknya “dikerjai” kades/kuwu Yuherna, akun facebook Syaeful Anwar alias Asep mengunggah status pada senin 14 Pebruari 2022 pukul 5 sore kurang lebih dengan nada marah sambil memposting photo kades/kuwu Yuherna dan Kadus Asep (Apep) Susanto dengan didampingi tulisan “Penipu, penjual + makelar jabatan” dan menyusul status postingan selanjutnya yang berisi kalimat “bajingan tengik” sambil dibarengi lagi-lagi photo kades/kuwu Yuherna dan kadus apep juga ada photo-photo kwitansi yang mengarah kepada dugaan jual beli jabatan.
Atas kejadian tersebut, wartawan media ini mencoba menghubungi Amrizal lewat pesan singkat chatting whatsapp setelah mendapatkan nomernya dari orang yang tidak mau disebutkan namanya disini. Pada awal konfirmasi via chatt tersebut, Amrizal begitu semangat bahkan sampai mengarahkan wartawan media ini untuk menghubungi kakaknya yang tak lain si pengunggah status facebook bernama Syaeful Anwar tadi.
Dengan semangat, Syaeful Anwar alias Asep pun dengan semangat membeberkan kronologis kejadian lewat pesan singkat sambil mengirimkan photo-photo kwitansi yang menurutnya, sejumlah uang yang ada dikwitansi tersebut adalah uang untuk menduduki jabatan perangkat desa yang dijanjikan kades/kuwu Yuherna Desa Tonjong kepada Amrizal adiknya.
Selain keterangan dari dua kakak beradik tadi, wartawan media inipun menghubungi Asep (Apep) Susanto si Kadus yang konon katanya adalah orang terdekatnya kades/kuwu Yuherna. namun saat dihubungi lewat pesan singkat chatt, Apep menjawab sedang mendampingi masyarakat yang patah tulangnya akibat kecelakaan.
Sejurus kemudian, pada pagi rabu 16 Pebruari 2022 saat dikirimi release (rilis) berita dan dimohon untuk menghubungi kades/kuwu Yuherna agar bisa memberikan hak koreksi dan hak jawabnya kepada medianya wartawan media ini.
Asep (Apep) Susanto menjawab “pak td sy baru ketemu pa kuwu kata pak kuwu, tadi malam habis maghrib keluarga pak amrizal dari pabuaran sudah bertemu di rumah pa kuwu dan sudah menyelesaikan persoalan pak aam.
Sudah disepakati pak Aam sudah selesai tidak ada persoalan lagi akan kembali bekerja seperti biasa, pak hubungi ke pak h udin saya lagi di jalan arah sitanggal mau jemput warga pa kuwu ada di bale desa” ujar pak Apep.
Saat disinggung apa hubungan haji udin dengan masalah ini, lagi-lagi apep menjawab “pa haji udin ada di baledesa jadi bisa komunikasi sama pa kuwu pak, iya mungkin mau komunikasi sama pak kuwu pak. Aaya lagi ngga di bale desa. tadi pagi saya sudah ketemu jawaban pa kuwu nya cuma itu sudah diselesaikan dengan keluarga nya pa amrizal. saya langsung jemput warga pak. maaf kalo saya salah” ujar Apep.
Selisih beberapa saat, wartawan media ini mendapat telpon dari Amrizal yang mengatakan, “tolong untuk pemberitaan jangan naik pak, ini utusan kuwu berjanji akan menyelesaikan. artinya masalah ini sudah damai pak, jangan dibahas lagi, kakak saya pun (Syaeful Anwar alias Asep, Red) sudah sepakat dengan saya untuk tidak lagi membahas persoalan ini.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada pagi hak koreksi dan hak jawab dari kades/kuwu Tonjong bernama Yuherna yang kalau terus dibahas masalahnya oleh siapun bisa dipidanakan dengan tuduhan telah menyalahgunakan wewenang terkait dugaan jual beli jabatan tadi.